Diduga Diberi Makan Basi, Pelajar Asrama di Timika Protes Tutup Jalan

14 Oktober 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar di Timika saat protes karena menduga diberi makanan basi. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar di Timika saat protes karena menduga diberi makanan basi. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Puluhan pelajar di Timika, Papua, pada Minggu (13/10) malam, dilarikan ke rumah sakit usai menyantap katering berlauk ikan yang diduga sudah basi dan tidak layak konsumsi.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 23 pelajar mayoritas asli Papua dari Asrama Sentra Pendidikan menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Mereka umumnya mengalami gatal-gatal usai menyantap ikan.
Kemudian 14 anak dari Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware di Kilometer 7 Timika, juga sempat menjalani perawatan di RSUD Mimika usai menyantap ikan dari penyedia katering yang sama.
Humas RSUD Mimika Luky Mahakena mengatakan, beberapa anak mengalami gejala muntah-muntah namun seluruhnya dalam kondisi baik. Mereka hanya mendapat rawat jalan.
"Mereka masuk tadi malam (Minggu, 13/10), langsung dilakukan penanganan. Setelah itu, kondisi mereka baik dan langsung diperbolehkan pulang," kata Luky ketika dikonfirmasi, Senin (14/10).
Polisi mengamankan pelajar di Timika saat protes karena menduga diberi makanan basi. Foto: kumparan
Akibat peristiwa tersebut, puluhan pelajar melakukan aksi protes. Mereka juga menutup Jalan Poros SP 5 menuju Asrama Sentra Pendidikan pada Senin (14/10) pagi tadi.
ADVERTISEMENT
Aparat kepolisian yang dikerahkan ke lokasi pemalangan terpaksa membubarkan aksi pelajar yang dianggap telah menghambat aktivitas umum jalan raya.
Wakapolres Mimika Kompol I Nyoman Punia mengatakan, pihaknya berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah tersebut termasuk meminta keterangan pihak penyedia jasa katering MSS.
"Sudah difasilitasi, semoga bisa selesai dengan damai. Para siswa ini mungkin protes, kenapa makanan sudah kedaluwarsa masih dikasih," kata I Nyoman.
Ia mengingatkan, jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum ini dengan menggiring opini seolah-olah puluhan pelajar sengaja diracun dan sebagainya.
"Jangan sampai ada informasi beredar bahwa mereka ini diracun. Tidak ada itu. Ikannya yang mungkin memang sudah tidak layak konsumsi. Kami akan periksa penyedia katering itu," tandasnya.
ADVERTISEMENT