Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Diduga Menghina Al-Quran, Pria Pakistan Dipukul dan Dibakar Massa
21 Juni 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pria Pakistan yang diduga menghina Al-Quran, dibakar dan dibunuh massa pada Kamis (20/6). Terduga penista agama itu awalnya sempat ditahan oleh kepolisian setempat.
ADVERTISEMENT
Keterangan aparat keamanan setempat, pria itu ditahan di kantor untuk dilindungi dari amuk massa. Identitas terduga pelaku penista agama itu masih dirahasiakan.
"Pada malam tanggal 20, warga lokal di wilayah Madian ditahan karena diduga membakar Al-Quran. Polisi mengintervensi, menyelamatkannya dan membawa dia ke kantor polisi," kata seorang pejabat kepolisian seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, mengetahui pria itu ditahan di kantor polisi, massa kemudian menuju lokasi penahanan. Kemudian massa melempar kantor polisi dengan bantu.
"Untuk membubarkan massa yang marah, polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara, ini malah makin menghasut massa," kata dia.
"Massa berhasil melumpuhkan kepolisian, menyeret pria itu keluar, dan memukulinya hingga tewas," sambung petugas polisi yang namanya dirahasiakan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah pria itu tewas, beberapa orang menuangkan minyak ke tubuhnya. Lalu ada yang mulai membakar pria tersebut.
Pejabat Pakistan lainnya menyebut, usai membakar pria itu, massa terus melempari kantor sampai petugas seluruhnya meninggalkan tempat itu.
Situasi di daerah lokasi kejadian, kata pejabat itu, masih tegang. Pengunjuk rasa memblokir jalanan utama.
Penistaan agama Islam adalah masalah sangat sensitif di Pakistan. Beberapa media Barat dalam laporannya menyebut bahkan tuduhan tanpa bukti bisa menyulut kemarahan massa.
Mei lalu seorang pria di wilayah Punjab Timur digantung karena tuduhan penistaan agama. Sedangkan Februari 2023 massa memukuli seorang penista agama hingga tewas.
Live Update