Diduga Terima Suap Kartel Narkoba, Eks Menteri Keamanan Meksiko Diadili di AS

18 Januari 2023 2:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan barang bukti ribuan ekstasi saat pers rilis di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Senin (26/7/2021). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan barang bukti ribuan ekstasi saat pers rilis di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Senin (26/7/2021). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Keamanan Publik Meksiko, Genaro García Luna, akan segera menghadapi pengadilan di New York, Amerika Serikat (AS). García diadili karena diduga menerima suap dari kartel narkoba Sinaloa.
ADVERTISEMENT
Kartel Sinaloa sebelumnya dipimpin Joaquín "El Chapo" Guzman. Sejak penangkapannya, kartel tersebut dipimpin salah satu putra "El Chapo", yakni Ovidio Guzmán, yang baru-baru ini ditangkap pada 4 Januari.
García memimpin perang melawan kartel narkoba di negara tersebut. Namun, jaksa menuduh, García justru mengizinkan kartel Sinaloa menjalankan operasi di Meksiko.
Sebagai imbalan menjamin pengiriman narkoba dengan aman, kartel mengirimkan jutaan dolar kepada García.
"García Luna terlibat dalam impor dan distribusi obat-obatan berbahaya dalam jumlah besar ke AS," terang para jaksa, dikutip dari BBC, Rabu (18/1).
García turut menghadapi tuduhan membagikan informasi tentang kartel-kartel saingan kepada kartel Sinaloa. Dia bahkan memperingatkan mereka akan operasi penegakan hukum.
"Seperti yang dituduhkan, selama hampir dua dekade, García Luna mengkhianati orang-orang yang disumpah untuk dia lindungi," ujar penjabat Jaksa Penuntut AS di Brooklyn, Seth DuCharme.
Seorang tentara berjalan di dekat kendaraan yang terbakar, setelah penahanan pemimpin geng narkoba Meksiko Ovidio Guzman, putra El Chapo, di Culiacan, Meksiko, Kamis (5/1/2023). Foto: Stringer/REUTERS
Pria berusia 54 tahun itu sempat menjabat sebagai kepala keamanan publik selama pemerintahan mantan Presiden Meksiko, Felipe Calderon, antara 2006 dan 2012. Sebelumnya, dia memimpin Badan Investigasi Federal Meksiko pula dari 2001 hingga 2006.
ADVERTISEMENT
García bukan hanya seorang tokoh penting dalam pemerintahan Calderon. Dia merupakan wajah kepolisian federal negara ini.
Dengan dukungan AS, Calderon mengerahkan pasukan keamanan melawan kartel untuk pertama kalinya. Selama 'perang' ini, puluhan ribu orang tewas dalam kekerasan terkait narkoba di Meksiko.
Tuduhan tentang keterlibatan García dengan kartel Sinaloa lalu terungkap selama persidangan Guzmán. Raja narkoba itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2019.
Dia kini mendekam di penjara Negara Bagian Colorado, AS.
Polisi berjaga di depan rumah yang memiliki terowongan untuk dilakukan transaksi perdagangan narkoba di Tijuana, Meksiko, Selasa (17/5/2022). Foto: Jorge Duenes/REUTERS
García, yang juga ditangkap di AS pada 2019, mengaku tidak bersalah.
Padahal, seorang mantan anggota kartel bernama Jesus 'Rey' Zambada bersaksi telah mengirimkan jutaan dolar untuk García.
García menyebut kesaksian tersebut sebagai 'kebohongan, fitnah, dan sumpah palsu'. Jika terbukti bersalah, maka dia akan menjalani hukuman penjara mulai dari sepuluh tahun hingga seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Pemilihan juri untuk persidangan García telah dimulai di pengadilan federal Brooklyn pada Selasa (17/1). Sidang tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan mendatang.
García bukan satu-satunya pejabat tinggi Meksiko yang ditangkap karena terkait dengan perdagangan narkoba. Jenderal Jesus Gutierrez Rebollo—yang merupakan perwira tinggi anti-narkotika pada 1996—turut ditangkap karena membantu kartel narkoba kuat di Meksiko.