Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kepolisian Lesotho pada Senin (20/1) memanggil Perdana Menteri Thomas Thabane. Ia diperiksa atas dugaan keterlibatan kasus pembunuhan sang istri Lipolelo Thabane tahun 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Lesotho merupakan salah satu negara kecil di benua Afrika. Seluruh Lesotho dikelilingi oleh negara Afrika Selatan.
Kematian Lipolelo pada 2017 lalu mengejutkan seluruh Lesotho. Perempuan itu tewas terbunuh di depan rumahnya di ibu kota Maseru, dua hari sebelum sang suami diambil sumpah menjadi PM.
Peristiwa terbunuhnya Lipolelo terjadi saat proses perceraiannya dengan sang suami tengah berjalan.
Pada awal Januari 2020, kasus ini kembali menyeruak ke permukaan setelah kepolisian menyita nomor ponsel milik Thomas.
"Kasus ini bukan cuma menjadi perhatian di negara Lesotho tapi juga sudah menjadi perhatian internasional," ujar Deputi Komisioner Kepolisian Lesotho, Pasake Mokete, seperti dikutip dari AFP.
Thomas (80) pekan lalu mengatakan siap mundur dari jabatan PM. Keinginannya ini berkaitan dengan tuduhan partai penguasa bahwa dirinya mengintervensi proses hukum.
Selain siap mundur, Thomas memastikan akan datang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan pada Rabu (22/1). Ia juga berjanji akan bersikap kooperatif selama pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Selain Thomas, beberapa pejabat tinggi lain juga sudah diperiksa. Kini, polisi akan meminta informasi dari istri baru Thomas, Maesaiah.
Namun, keberadaan perempuan itu belum diketahui. Kepolisian sudah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Maesaiah.