Dihadiri Ganip Warsito, 7 Ribu Satgas Cakra Buana Gelar Apel Kawal HUT PDIP

5 Januari 2023 21:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribu Satgas Cakra Buana PDIP Apel di Cibubur, Kamis (5/1/2023). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ribu Satgas Cakra Buana PDIP Apel di Cibubur, Kamis (5/1/2023). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
PDIP menggelar apel akbar bagi 7 ribu anggota Satgas Cakra Buana di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (5/1). Apel itu merupakan rangkaian persiapan HUT ke-50 PDIP pada 10 Januari.
ADVERTISEMENT
Kepala Satgas Cakra Buana, Komarudin Watubun, menjelaskan lebih dari 7 ribu anggota Satgas akan bersiap sejak hari ini hingga 9 Januari.
Nantinya pada 10 Januari, seluruh satgas akan bergerak ke Kemayoran Jakarta yang menjadi lokasi puncak perayaan HUT PDIP.
Dia menyatakan ada dua alasan menyelenggarakan apel akbar ini yakni menjaga persatuan dan persiapan jelang 2024.
“Pertama, ulang tahun PDI Perjuangan kali ini menjadi istimewa karena memasuki usia emas, 50 tahun. Kita bersyukur partai ini eksis diterima, disukai, dipilih dan dijadikan saluran komunikasi rakyat dalam berjuang menuju cita-cita bangsa, masyarakat yang adil dan makmur. Kita bersyukur partai ini masih eksis dan dua kali dipercaya rakyat memenangkan Pemilu," kata Komarudin.
"Kini Satgas Partai hadir sebagai kekuatan Partai di dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila. Satgas juga berjuang menjaga kebinekaan Indonesia," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Kwpala Satgas Cakra Buana Letjen (Purn) TNI Ganip Warsito turut hadir dalam apel itu.
Ribu Satgas Cakra Buana PDIP Apel di Cibubur, Kamis (5/1/2023). Foto: Dok. PDIP
Alasan kedua, kata Komarudin, Indonesia akan memasuki event besar 2024 yakni pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah. Komarudin menuturkan, PDIP ingin menang untuk ketiga kalinya.
“Sebagai partai pemenang, kita ingin tetap menjadi pemenang. Kita targetkan menjadi hat-trick. Kalau dalam pertandingan sepak bola, hat-trick disematkan kepada pemain yang mencetak gol sampai tiga kali. Satgas partai ini bersejarah. Mereka mengawal Ibu Megawati ketika menghadapi pemerintahan represif Orde Baru," ucap dia.
Komarudin menuturkan, Satgas harus menjadi benteng rakyat kecil dan tidak boleh melakukan tindak kekerasan.
Satgas juga menjadi benteng Pancasila dan kebinekaan Indonesia di akar rumput yang menjalin komunikasi dan koordinasi dengan organisasi serupa baik dari NU, Muhammadiyah, maupun satgas dari parpol lain.
Ribu Satgas Cakra Buana PDIP Apel di Cibubur, Kamis (5/1/2023). Foto: Dok. PDIP
Sementara terkait pemenangan Pemilu, ia menegaskan PDIP telah menang dua kali pada 2014 dan 2019. Karena itu, PDIP harus kembali menang pada 2024.
ADVERTISEMENT
"Satgas Cakra berperan besar untuk itu. Kita tunjukkan kepada publik bahwa PDI Perjuangan memiliki Satgas yang diatur dalam AD/ART Partai dengan berbagai peran, fungsi dan tanggung jawabnya. Kita tunjukkan pada rakyat, khususnya simpatisan Partai PDI Perjuangan bahwa kita terus bergerak ke bawah, siap memenangkan Pemilu," ujarnya.
Komarudin menuturkan, dalam era represif otoriter Orde Baru, Satgas berjuang dengan cara yang apa adanya, tidak terkonsolidasi dengan baik. Termasuk dalam hal kedisiplinan. Saat ini, Satgas terus diperkuat.
"Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas harus taat hukum dan membantu aparat penegak hukum dan ikut berjuang mewujudkan ketentraman masyarakat dan terus gelorakan semangat bela negara," tutup Ketua Dewan Kehormatan PDIP ini.
Ribu Satgas Cakra Buana PDIP Apel di Cibubur, Kamis (5/1/2023). Foto: Dok. PDIP
PDIP akan merayakan HUT ke-50 pada 10 Januari. Peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Tema yang diusung adalah: "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam"; dengan Sub Tema: “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".