Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Dijerat 3 Perkara, Walkot Semarang Mbak Ita & Suami Diduga Terima Uang Rp 6 M
19 Februari 2025 20:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
KPK menahan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita, dan suaminya, Alwin Basri (AB), terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang, Rabu (19/2). Keduanya diduga terlibat dalam tiga perkara dan menerima uang sekitar Rp 6,1 miliar.
ADVERTISEMENT
"Bahwa sejak saat HGR menjabat sebagai Wali Kota Semarang, HGR dan AB telah menerima sejumlah uang dari fee atas pengadaan meja kursi fabrikasi SD pada Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun Anggaran 2023, pengaturan proyek penunjukan langsung pada tingkat kecamatan Tahun Anggaran 2023, dan permintaan uang ke Bapenda Kota Semarang," kata Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (19/2).
Dalam kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan meja kursi fabrikasi SD di Dinas Pendidikan Kota Semarang, Alwin Basri disebut menerima uang sebesar Rp 1,7 miliar.
"Bahwa atas keterlibatan dari AB membantu RUD [Rachmat Utama Djangkar, Dirut PT Deka Sari Perkasa] mendapatkan proyek tersebut, RUD telah menyiapkan uang sebesar Rp 1.750.000.000 atau sebesar 10 persen untuk AB," ungkap Ibnu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kata Ibnu, dalam perkara pengaturan proyek penunjukan langsung pada tingkat kecamatan, Alwin Basri disebut menerima uang sebesar Rp 2 miliar.
"Bahwa pada sekitar bulan Desember tahun 2022, M [Martono, Ketua Gapensi Semarang], menyerahkan uang senilai Rp 2 miliar kepada AB sebagai komitmen fee proyek PL kecamatan," jelas dia.
Terakhir, dalam perkara permintaan uang kepada Bapenda Kota Semarang, keduanya menerima uang sebesar Rp 2,4 miliar.
"IIN [Indriyasari, Kepala Bapenda Kota Semarang], memberikan uang sekurang-kurangnya Rp 2.400.000.000 (Rp 2,4 miliar) kepada HGR dan AB yang dipotong dari iuran sukarela pegawai Bapenda Kota Semarang dari TPP [Tambahan Penghasilan Pegawai] triwulan 1 sampai dengan 4 tahun 2023," tutur Ibnu.
Dengan penerimaan uang itu, total keduanya mendapatkan uang sekitar Rp 6,15 miliar dalam perkara yang menjeratnya sebagai tersangka. Lembaga antirasuah kemudian menetapkan keduanya sebagai tersangka dan dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
"Bahwa terhadap Saudari HGR dan Saudara AB dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Jakarta Timur, Cabang Rumah Tahanan KPK selama 20 hari, terhitung mulai tanggal 19 Februari 2025 sampai dengan tanggal 10 Maret 2025," pungkas Ibnu.
Akibat perbuatannya, Mbak Ita dan suaminya disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b dan Pasal 12 huruf f dan Pasal 12B Undang-Undang Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Belum ada keterangan dari Mbak Ita dan suami mengenai kasus dan dugaan penerimaan uang tersebut.