Dikepung Rusia, Sejumlah Unit Tentara Ukraina di Bakhmut Perlahan Mundur

7 Maret 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah bangunan terlihat hancur setelah serangan roket yang mengarah ke sebuah universitas di Bakhmut, Donetsk, Ukraina, Sabtu (21/5/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah bangunan terlihat hancur setelah serangan roket yang mengarah ke sebuah universitas di Bakhmut, Donetsk, Ukraina, Sabtu (21/5/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Beberapa unit pasukan Ukraina dilaporkan telah mundur dalam pertempuran melawan Rusia di Bakhmut.
ADVERTISEMENT
Kota tambang yang dikepung ini telah menjadi titik tempur paling berdarah, sekaligus dengan kerusakan terparah sepanjang operasi militer khusus berlangsung.
Laporan terkait kemunduran beberapa pasukan Ukraina di Bakhmut ini menyusul pernyataan dari Presiden Volodymyr Zelensky pada pekan lalu. Dalam sebuah pidato singkat, dia mengatakan bahwa pertempuran di kota bagian timur itu menjadi semakin sengit.
“Musuh terus-menerus menghancurkan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk melindungi posisi kami sebagai benteng pertahanan,” kata Zelensky pada Senin (27/2), seperti dikutip dari Reuters.
Pada pekan ini, para analis militer berpendapat bahwa kemungkinan besar pasukan Ukraina telah memulai sebuah strategi mundur. Mereka mengatakan, Rusia tampak bertekad untuk merebut Bakhmut dengan segala cara.
Jika Bakhmut berhasil direbut, maka Moskow akan mendapatkan keuntungan strategis secara signifikan untuk akhirnya bisa menguasai bagian timur Ukraina — terutama Donetsk.
Seekor anjing bernama Chip duduk di sebelah prajurit Ukraina yang memperbaiki tank di kota Bakhmut Ukraina, Jumat (20/1/2023). Foto: Oleksandr Ratushniak/Reuters
Di luar wilayah Bakhmut, beberapa tentara Ukraina mulai kehilangan harapan bahwa mereka dapat mempertahankan kota itu, seraya mengisyaratkan bahwa mereka akan mundur.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, seorang tentara Ukraina di sebuah kota tak jauh dari Bakhmut, Chasiv Yar, mengatakan bahwa pengepungan Bakhmut oleh pasukan Rusia adalah situasi yang tidak dapat terelakkan.
“Kami hampir terkepung. Unit-unit semakin mundur dalam kelompok-kelompok kecil,” sambung dia.
Tentara yang sudah sebulan bertempur di Bakhmut itu menambahkan, satu-satunya jalan keluar dari Bakhmut dan kepungan pasukan Rusia adalah melalui medan berlumpur yang mengarah ke Chasiv Yar.
Namun, tanah yang melunak usai musim dingin berakhir — diiringi dengan hujan di musim semi ini, dapat membuat kendaraan berat kesulitan untuk bergerak.
“Jika tank-tank terjebak di sana, mereka bisa menjadi target tembakan artileri,” jelas dia.
Prajurit Ukraina mengevakuasi tank yang rusak di kota Bakhmut Ukraina, Jumat (20/1/2023). Foto: Oleksandr Ratushniak/Reuters
Sebelumnya, pada Minggu (5/3) tentara Ukraina mengatakan, pasukannya telah melawan lebih dari 130 serangan dari pasukan Rusia dalam satu hari di sekitar Bakhmut.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga membenarkan situasi di lapangan, bahwa Moskow sedang berusaha untuk mengepung kota itu.
Selain dikepung, Kiev juga menghadapi serangan udara baru. Angkatan Udara Ukraina melaporkan, pihaknya telah menembak jatuh 13 drone dalam semalam yang diluncurkan dari Rusia.
Melalui postingan di Telegram, pihaknya merinci bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan 15 drone buatan Iran jenis Shahed — 13 di antaranya berhasil ditembak jatuh.
Terkait kegentingan ini, Zelensky bertemu dengan para komandan tertinggi Ukraina pada Senin (6/3). Setelah menimbang segala kemungkinan, pihaknya memilih untuk tetap melanjutkan upaya pertahanan dan memperkuat posisi pasukannya di Bakhmut.
Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Polodyak, mengatakan ada konsensus di kalangan militer tentang perlunya untuk terus mempertahankan Bakhmut apa pun yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Zelensky mengatakan, keputusan itu diambil lantaran masih banyaknya warga sipil yang tinggal di Bakhmut — ada sekitar 4.500 jiwa.
Komedian yang beralih profesi menjadi presiden itu menambahkan, dia telah menginstruksikan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menemukan pasukan yang tepat, guna membantu mempertahankan Bakhmut dan melindungi warganya.