Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dikira Muslim, Pria Sikh Berturban Dipukuli di AS
18 Februari 2019 10:58 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang pria Amerika Serikat berkeyakinan Sikh menderita luka bakar dan memar setelah jadi sasaran kekerasan di minimarket tempatnya bekerja. Pelaku menyerang korban karena menduga dia adalah orang Islam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media lokal, Sacramento Bee, Minggu (17/2) peristiwa ini terjadi pada Rabu pekan lalu di minimarket 7-Eleven di kota Marysville, California. Ketika itu sekitar pukul 2 pagi, pelaku yang bernama John Crain masuk untuk mengambil kopi.
Crain hendak keluar tanpa membayar sebelum dicegat oleh kasir, seorang Sikh berturban hitam. Crain langsung menyiramkan kopi panas ke wajah korban, lalu memukul wajahnya.
Menurut laporan polisi, korban menderita luka bakar dan memar wajahnya. Pelaku berhasil ditangkap keesokan harinya. Dalam interogasi, Crain mengaku melakukan serangan itu karena dia membenci Muslim.
Padahal, korban adalah seorang Sikh, bukan Muslim. Akibat kejahatannya, Crain didakwa atas pencurian, penyerangan, dan kejahatan kebencian.
Warga Sikh yang memakai turban sering menjadi korban salah serangan karena dikira Muslim. Salah satu serangan terbesar adalah penembakan massal di kuil Sikh, Wisconsin, pada 2012 lalu yang menewaskan tujuh orang. Pelaku Wade Michael Page adalah seorang anggota kelompok supremasi kulit putih yang membenci Islam.
ADVERTISEMENT
Menurut lembaga Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) serangan di Marysville adalah satu lagi bentuk maraknya Islamofobia di AS.
"Kami mengecam serangan terhadap individu karena keyakinannya. Kejahatan kebencian ini adalah satu lagi serangan terhadap saudara-saudari Sikh kami akibat Islamofobia yang didukung oleh kebijakan dan sentimen xenofobia pemerintah," kata pengacara CAIR Saad Sweilem.