Dikritik Netizen, Brosur Ganjil-Genap Akan Diganti

5 Juli 2018 22:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tunjukkan brosur ganjil-genap. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tunjukkan brosur ganjil-genap. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta memperluas aturan ganjil-genap selama berlangsungnya Asian Games 2018 kembali mendapat kritik. Kali ini yang mendapat sorotan masyarakat adalah angka di brosur sosialisasinya.
ADVERTISEMENT
Dalam brosur yang dibagikan ke pengguna jalan selama masa sosialisasi, tertulis B 64 NJIL dan B 63 NAP. Dua angka penyusun itu tidak sesuai dengan katanya. Misal 64 adalah genap, tapi dipakai untuk kata ganjil. Begitu pula sebaliknya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah menyampaikannya ke Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.
"Dia (Sigit) jawabannya 'siap kami akan ganti,' jawabannya siap mulu, siap diganti," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, (4/7).
Meski demikian, Sandi merasa ada sisi positif dari kritik masyarakat di dunia maya. Dia menganggap, adanya kritik menunjukkan sosialisasi yang dilakukan berhasil.
"Saya pikir saja kalau itu semakin di-bully kan semakin bagus, sosialisasinya semakin sukses," ujarnya.
Petugas dishub sosialisasi ganjil-genap. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dishub sosialisasi ganjil-genap. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Unggahan di media sosial soal kesalahan dalam brosur sosialisasi ganjil-genap juga dianggap membantu kerja pemerintah mengenalkan aturan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah salah satu gaya netizen gaya milenial gaya alay-alay yang untuk bisa membantu sosialisasi kepada masyarakat. Kalau memang ada pro-kontaknya bentuknya Dishub bisa menjelaskan," ujarnya.