Dikti soal Dosen UGM Tolak Pengangkatan Guru Besar Kehormatan: Otonomi PTN

15 Februari 2023 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung perkantoran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung perkantoran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek Prof Nizam angkat bicara soal penolakan para dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) atas pemberian gelar Guru Besar Kehormatan pada pejabat publik atau nonakademik.
ADVERTISEMENT
Menurut Nizam, pemberian gelar kehormatan itu merupakan kewenangan dari masing-masing kampus. Guru Besar Teknik Sipil UGM ini menyerahkan kepada pihak UGM untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.
"Pengangkatan Guru Besar Kehormatan diserahkan pada masing-masing PTN. Kita serahkan pada UGM. Bagian dari otonomi perguruan tinggi," ucap Nizam dalam pesan singkat kepada kumparan, Rabu (15/2).
Dirjen Dikti Kemendikbud Prof. Nizam. Foto: Kemendikbud
Para dosen UGM bersama-sama menolak pemberian gelar Honorary Professor atau Guru Besar Kehormatan kepada individu yang berasal dari sektor nonakademik ataupun pejabat publik.
Penolakan itu tertuang dalam sebuah surat yang ditulis pada 22 Desember 2022. Surat ditujukan kepada Rektor UGM. Surat tersebut ramai dibahas setelah viral di Twitter baru-baru ini.
Guru Besar Fisipol UGM, Prof Dr Pratikno, menolak Honorary Professor. Foto: ugm.ac.id
Ada 6 poin pernyataan dari para dosen kepada Rektor UGM, ketua, sekretaris, ketua-ketua komisi dan anggota Senat Akademik UGM, yaitu:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan poin-poin di atas, kami dosen-dosen UGM MENYATAKAN MENOLAK usulan pemberian gelar Guru Besar Kehormatan kepada individu-individu di sektor non-akademik, termasuk kepada pejabat publik. Demikian pernyataan ini kami sampaikan," tulis surat tersebut.
Surat itu dilengkapi daftar nama dosen yang menolak. Tercantum juga nama Pratikno, Guru Besar Fisipol UGM yang kini menjabat Mensesneg.