Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Dilan 1990 hingga Pelakor Jadi Bahan Ceramah Bripda Bagas Sakti
24 Maret 2018 13:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Sosok Bripda Bagas Maulana Sakti baru-baru ini menjadi perbincangan hangat warganet karena unggahannya di media sosial. Melalui akun Instagram pribadianya @bagasmaulanasakti, Bagas membagikan video-video mengaji dan dakwah miliknya.
ADVERTISEMENT
Meskipun kesibukannya menjadi anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta, Bagas menyempatkan membuat video tausiah-tausiah, hasil tausiah tersebut menuai pujian dari warganet.
Materi dakwah yang disampaikan oleh Bagas juga beragam dan terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, seperti kewajiban memakai helm, soal pelakor hingga 'rindu berat' di film Dilan 1990.
Dari banyaknya video tausiah Bagas di Instagram, kumparan (kumparan.com) merangkum 5 Tausiah Bripda Bagas yang menginspirasi.
1. Engkau bukan mainan
Video tausiyah berjudul 'Engkau bukan mainan' ini menggambarkan tentang arti cinta yang sebenarnya. Bagas mencoba menjelaskan kepada warganet jika cinta kepada seseorang, hindarilah perilaku yang melanggar aturan Allah SWT.
"Bukan cinta namanya jika engkau melanggar aturan Allah Yang Maha Kuasa. Jika engkau mencintai dia karena Allah, maka Allah akan jadikan cintamu seperti mawar dan tangkainya yang tak akan terpisahkan. Jika engkau mencintainya bukan karena Allah, maka Allah akan jadikan cinta itu rapuh seperti kapas terbang dari pelepahnya." tulis Bagas dalam akun Instagramnya @bagasmaulanasakti.
ADVERTISEMENT
2. Cerita rindu
Bermula dari maraknya film Dilan 1990 yang digandrungi anak muda, Bagas mencoba memparodikan film tersebut menjadi sebuah tausiah yang bermanfaat bagi warganet.
"Mohon maaf ya kalau menurut pribadi saya, dari film tersebut seperti diajarkan kalau kita harus berpacaran, berpelukan, dan yang nonton nggak cuma orang dewasa tapi anak-anak juga, takutnya mereka dengan mudahnya meniru adegan tersebut," ujar Bagas saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Sabtu (24/3).
Jika dalam salah satu adegam Dilan yang sedang menelepon Milea berkata 'Milea tak perlu rindu karena rindu itu berat, biar aku saja'. Rayuan gombal itu diubah oleh Bagas menjadi 'Rindu itu nggak berat, yang berat cara menghargaimu'.
3. Helm berpahala
ADVERTISEMENT
Melihat banyaknya masyarakat yang masih melanggar peraturan berlalu lintas, pria berusia 21 tahun ini mencoba memberi imbauan dengan cara yang berbeda, yaitu melalui video tausiah.
Kepada kumparan Bagas menjelaskan bahwa mentaati peraturan dari pemimpin adalah bagian dari keimanan dan sudah tertera di dalam Al-quran. Menurutnya dengan mentaati pemerintah demi kebaikan termasuk pahala.
"Dalam salah satu ayat di Al-Quran dijelaskan kita harus nurut sama pemimpin. Jadi dengan kita mentaati pemerintah yang meminta kita memakai helm demi kesalamatan, laksanakan saja toh demi kebaikan sendiri," kata Bagas.
4. Pelakor salah siapa?
Media sosial kerap kali dihebohkan oleh video curhatan seorang perempuan yang mengaku suaminya direbut pelakor. Bagas yang melihat fenomena tersebut lalu membuat video tausiah tentang pelakor.
ADVERTISEMENT
"Itu video saya buat bukan berarti saya menunjuk salah satu keluarga yang sedang bermasalah, karena itu sama saja membuka aib, saya membuat video tersebut secara umum saja, kenapa sih terjadinya perebut lelaki orang gitu dan apa penyebabnya," ujar Bagas.
Hal hasil video yang mengangkat tema pelakor ini tidak hanya disukai oleh warganet tetapi juga disukai oleh pimpinannya di kepolisian.
"Alhamdulillah itu responsnya bagus, dan direspons juga sama kapolres saya, istilahnya beliau mengapresiasi dengan cara memberi like. Soalnya beliau jarang melihat postingan-postingan bawahannya," ucapnya.
5. Jangan mencela hujan
Dalam video tausiah berjudul 'Jangan Mencela Hujan' Bagas ingin menjelaskan bahwa hujan adalah sebuah rezeki dan nikmat dari Tuhan untuk umatnya. Menurutya apabila kita mencela hujan sama saja mencela rahmat Allah.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau ada hujan kita harus bersyukur, dan berdoa berharap kepada Allah jika hujan ini membawa berkah," ucap Bagas.