Dilema Pasien ODGJ di Aceh, Sudah Sembuh tapi Ditolak Keluarga

7 Februari 2022 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Jiwa Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Jiwa Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Rumah Sakit (RSJ) Aceh dr Makhrozal mengeluhkan sikap warga yang enggan menerima pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ketika telah dinyatakan sembuh. Padahal pasien tersebut diantarkan untuk bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
"Bahkan hal tak mengenakkan bagi pihak rumah sakit dalam merawat pasien ODGJ, ada pasien yang sudah membaik saat diantar pulang malah ditolak keluarganya," kata Makhrozal dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/1).
Makhrozal mengharapkan, baik masyarakat maupun keluarga agar dapat kembali menerima pasien ODGJ saat mereka kembali ke kampung halamannya.
Sebab, pasien yang telah diizinkan atau diantarkan pulang pihak rumah sakit itu telah dinyatakan sembuh. Namun, harus tetap mengkonsumsi obat secara teratur.
“Berharap kejadian demikian (penolakan) itu tidak terulang lagi ke depan. Pasien ODGJ akan tetap membaik jika diberi obat teratur,” ujarnya.
Ilustrasi rumah sakit jiwa. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Salah seorang kepala ruangan di Rumah Sakit Jiwa Aceh, Ramadansyah, mengaku telah mengabdi selama 16 tahun di RSJ Aceh. Sebagai seorang perawat, ia juga merasa sedih saat pasien yang dirawatnya malah ditolak keluarga saat dibawa pulang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, banyak orang masih memberi stigma negatif terhadap pasien ODGJ.
“Kami sangat berharap bila pasien kambuh dibawa kembali pada kami, jangan tolak mereka,” kata Ramadansyah.
Hal sama juga diutarakan oleh Fajar Wahyudi, seorang sopir di rumah sakit tersebut. Pengalamannya, ia sering merasa sedih ketika mendapat tugas mengantar pulang dan menjemput pasien pasung dari daerah.
“Saat mengantar pulang, tidak sedikit keluarga dan masyarakat menolaknya. Pernah kejadian penolakan di Bener Meriah, sampai bupati yang harus turun langsung ke masyarakat untuk memediasi,” ucapnya.
Karena itu, Fajar berharap tak ada lagi penolakan oleh keluarga terhadap pasien ODGJ. “Semoga penolakan ini tak lagi terjadi," ucapnya.