Din Syamsuddin: Biasanya Jelang Pilpres Ada Orang Gila Merusak Masjid

7 Mei 2023 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsudin di kantor KAMI, Menteng, Jakarta, Minggu (7/5).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsudin di kantor KAMI, Menteng, Jakarta, Minggu (7/5). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Presidium KAMI, Din Syamsuddin, turut hadir dalam rapat KAMI bersama Gatot Nurmantyo dan beberapa pengurus di kantor KAMI, Menteng, Jakarta, Minggu (7/5).
ADVERTISEMENT
Din menegaskan KAMI tetap ada dan baru saja rapat membahas berbagai masalah yang dihadapi Indonesia saat ini.
"KAMI itu tetap ada, dan justru tergerak untuk bangkit menghadapi situasi kondisi yang dulu kita nilai rusak dan ada perusakan maka perlu diselamatkan," kata Din.
Din menjelaskan, kerusakan di Indonesia saat ini semakin menjadi-jadi. Banyak isu setelah korupsi merajalela seperti transaksi mencurigakan Rp 350 triliun temuan PPATK hingga DPR tidak responsif.
"Pansus dan juga terjadi di mana-mana di semua lini dan juga utang luar negeri Indonesia semakin membengkak, saya baca sekarang sudah sekitar Rp 17 ribu triliun, siapa yang akan menanggung?" kata dia.
Konferensi pers Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di kantor KAMI, Menteng, Jakarta, Minggu (7/5). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Lebih jauh, eks Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta masyarakat waspada terutama dengan munculnya Islamofobia. Menurutnya, gerakan ini semakin masif jelang Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Din tidak merinci kejadian yang dimaksud. Namun, kasus terbaru terkait kegiatan di masjid yakni Imam masjid di Bandung yang diludahi oleh WNA asal Prancis.
"Ini semua kerusakan yang rakyat termasuk generasi milenial harus menyadari, maka perlu penyelamatan," kata Din.
Hadir dalam pertemuan itu, Presidium KAMI Prof Rochmat Wahab, Ketua Komite Eksekutif KAMI, Adhie Massardi, deklarator KAMI Ichsanuddin Noorsyi, Neno Warisman, Gde Siryana, dan Bachtiar Chamsyah.