Dinas Pendidikan Pekanbaru Larang Siswa Main Lato-lato di Sekolah

15 Januari 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permainan tradisional lato-lato. Foto: tangguhpro/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Permainan tradisional lato-lato. Foto: tangguhpro/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, melarang siswa bermain lato-lato di sekolah. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, pengumuman mengenai larangan bermain lato-lato di sekolah telah disampaikan secara lisan dalam pertemuan-pertemuan dengan para kepala sekolah maupun para guru.
Menurutnya sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar, karenanya siswa dilarang membawa dan bermain lato-lato di lingkungan sekolah.
Selain itu, penggunaan mainan lato-lato selain menimbulkan suara bising juga bisa membahayakan kalau sampai talinya putus dan mengenai orang atau kaca di bangunan sekolah.
"Sudah kita sampaikan juga bahwa memang permainan ini juga kan berbahaya. Guru-guru pasti juga sudah menyampaikan hal ini kepada siswa-siswanya. Kita tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Abdul dikutip dari Antara, Minggu (15/1).
Abdul juga mengimbau orang tua murid mengawasi anak-anak mereka saat bermain lato-lato di lingkungan sekitar rumah.
ADVERTISEMENT
"Kita juga butuh perhatian dari orang tua, kalau memang ini membahayakan orang tua tolong ingatkan anaknya. Tapi yang jelas kalau kita jaminannya di sekolah kalau jam belajar tak boleh bermain. Jangankan main lato-lato, bermain lainnya juga tak boleh kalau waktunya belajar," katanya.
Meski demikian, Jamal mengemukakan bahwa lato-lato juga mendatangkan manfaat positif pada anak.
Menurut dia, kehadiran mainan itu bisa mengurangi frekuensi anak bermain gim menggunakan gawai dan mendorong anak-anak kembali bermain dan berinteraksi dengan kawan-kawannya.
"Karena selama ini kita tengok anak-anak kita ini sibuk dengan gadget saja, game. Jadi ada juga segi positifnya. Saya lihat di mana-mana, pekarangan rumah, itu sudah mulai keluar anak itu bermain. Jadi berinteraksi lah dengan teman-temannya," kata dia.
ADVERTISEMENT