Dinas SDA DKI: Tak Ada Drainase di Dunia Didesain Berdasarkan Cuaca Ekstrem

1 Maret 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal (dua kiri), meninjau langsung perbaikan drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal (dua kiri), meninjau langsung perbaikan drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta. Salah satu penyebabnya ialah curah hujan yang ekstrem sehingga air meluap.
ADVERTISEMENT
Kadis Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal menilai hal itu wajar terjadi. Sebab sistem drainase yang dibangun di Jakarta memang tidak disiapkan untuk menampung curah hujan saat cuaca ekstrem.
Normally itu saluran drainase kita didesain untuk hujan-hujan di bawah 50 ml,” kata Yusmada kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/3).
Yusmada menjelaskan, kapasitas drainase ini memang dirancang sesuai dengan rata-rata curah hujan di Jakarta.
“Jadi ketika melancar saluran itu berdasarkan curah hujannya berapa. Namanya curah hujan rencana,” jelasnya.
Kendaran melintasi genangan banjir di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta, Selasa (18/1/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
“Tidak ada di dunia ini didesain berdasarkan curah hujan ekstrem, bukan enggak ada tapi itu (curah hujan ekstrem) peluang yang terjadinya sekali setahun,” lanjut Yusmada.
Yusmada berpendapat, membangun sistem drainase yang lebih besar dari kapasitas pada umumnya untuk menampung curah hujan tinggi belum diperlukan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Pertanyaannya apa perlu? Untuk hujan 50 ml saja kita butuh saluran 2 meter. Kalau kita mau kapasitas 100 ml bisa dua kali lipat,” jelasnya.
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat mengerjakan proyek perbaikan dan penambahan drainase di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Senin (30/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk mengatasi debit air yang berlebih saat cuaca ekstrem, Yusmada menjelaskan Pemprov DKI Jakarta menyiapkan berbagai program untuk menampung air seperti pembangunan sumur resapan dan gerebek lumpur.
“Air hujan jatuh dari langit, yang jatuh ke tanah itu gimana? Separuhnya ditahan (oleh sumur resapan) separuhnya overflow sehingga saluran kita masih punya daya tampung,” pungkas Yusmada.