Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Dinas Sosial Aceh Angkat Tangan Soal Jalan Rusak ke Makam Cut Meutia
9 November 2018 13:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dinas Sosial Aceh mengakui akses jalan menuju ke makam pahlawan nasional Cut Meutia perlu dibuka dan direnovasi. Namun untuk mengerjakan hal itu Dinsos Aceh tidak memiliki kewenangan dan harus dikerjakan oleh dinas terkait.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Pahlawan Dinsos Aceh, Nelly Heriani, mengatakan pengelolaan terhadap makam pahlawan adalah wewenangan pemerintah pusat di bawah Kemeterian Sosial. Namun pihaknya tidak memiliki kebijakan untuk memperbaiki akses jalan.
“Permasalahan di Makam Cut Meutia ini hanya akses jalannya tidak ada. Kalau mau renovasi makam maka renovasi dulu jalannya melalui dinas terkait. Sampai sekarang belum ada kejelasan soal itu, untuk pahlawan nasional lainnya yang ada di Aceh lumayan bagus, kecuali makam Cut Meutia itu terkendala akses jalannya yang tidak ada,” ujar Nelly, saat dikonfirmasi kumparan Rabu (9/11).
Nelly menyebutkan, akses jalan ke makam Cut Meutia sudah pernah dibangun pada 2009 silam namun kondisinya telah rusak. Dia menegaskan, soal renovasi itu bukanlah tugas Dinsos, akan tetapi tugas dibawah dinas terkait.
ADVERTISEMENT
“Waktu direnovasi dulu masih sewaktu masa saya yaitu tahun 2009 kita dilakukan, karena akses ke sana memang sangat susah. Saya akui memang akses jalan menuju ke sana sangat memprihatinkan, berada di dalam hutan. Kalau kita bawa air mineral maka akan habis untuk diminum di tengah jalan,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya kondisi makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia yang berada kawasan pelosok hutan Aceh Utara begitu menyedihkan. Kondisi makam pahlawan yang terkenal dengan nama Cut Meutia ini tampak tak terurus bahkan hingga kini belum ada akses jalan yang bagus untuk dilalui peziarah.
Kondisi jalan kerap berlumpur ketika hujan mengguyur. Namun untuk menuju ke sana peziarah masih bisa melewati rute dari Desa Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timur. Untuk tiba ke makam, jarak yang harus ditempuh dari desa tersebut sekitar 5 jam berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
“Akses jalan ke makam tidak bisa dilewati oleh masyarakat umum, sangat terisolir. Begitu juga dengan kondisi makam tidak terawat. Padahal beliau merupakan pahlawan nasional,” kata Kamaruddin, salah seorang peziarah, kepada kumparan, Rabu (7/11).
Kamaruddin mengatakan, sepekan yang lalu ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Muda Wali. Pemuda itu bersama pemuda lainnya dari Kecamatan Pirak Timur menggerakkan aksi untuk memperbaiki akses jalan menuju ke makam Cut Meutia secara swadaya.
“Proses perbaikan saya liat baru sekitar 30 persen. Kondisi saat ini memang sangat memprihatinkan sekali,” ujarnya.
Menurut Kamaruddin, sejak 2009 lalu sudah pernah dibangun jalan untuk menuju makam. Namun, sayangnya tak sampai setahun jalan tersebut sudah rusak. Oleh karena itu, para pemuda Kecamatan Pirak Timur tengah berusaha mencari cara akses jalan untuk bisa dibuka.
ADVERTISEMENT
“Mereka telah mendapat pinjaman alat berat dari Dinas Kebersihan Aceh Utara. Namun masih terkedala harus mengisi bahan bakar untuk menjalankan eskavator tersebut,” sebut Kamaruddin.