Dinkes Bali Tepis Kemenkes yang Sebut Dokter Tahu WN Inggris Meninggal Corona

12 Maret 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bali I Wayan Widia menanggapi pernyataan Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto yang menyebut dokter di RSUP Sanglah tahu WN Inggris yang meninggal karena positif virus corona.
ADVERTISEMENT
Widia mengatakan ada standar operasional prosedur penyampaian seseorang pasien positif virus corona. Dia tidak menjelaskan secara detail prosedur itu. Namun menurut dia, seorang dokter biasanya akan diberi tahu ada pasien positif corona dari Dinas Kesehatan provinsi setempat.
"Prosedurnya sudah ada di SOP bagaimana menyampaikan hal ini kepada masyarakat, kepada kita, kepada rumah sakit. Ini yang perlu kita cari. Pak Dirjen sudah menyampaikan bahwa tidak langsung menyampaikan ke pasiennya. Jujur, saya sampaikan kita baru dapat hasilnya yang resminya itu pada hari ini, kemarin, dulu hanya melalui WA," kata Widia di Kantor Gubernur Bali, Kamis (12/3).
Widia mengatakan setiap pasien yang dicurigai terpapar virus corona akan menjalani uji sampel swab. Sampel swab itu dikirim dari Dinas Kesehatan ke Litbangkes Kemenkes RI di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Litbangkes Kemenkes RI menyampaikan hasil sampel itu ke Dinkes Kesehatan. Widia tidak merinci lebih lanjut setelah itu. Akan tetapi, dari pola itu terlihat Dinkes Kemudian memberitahukan kepada dokter pasien yang ditanganiya negatif atau positif mengidap corona.
Widia enggan berkomentar lebih jauh soal pernyataan Kemenkes itu. Dia berharap ke depannya Kemenkes bisa lebih cepat memberikan informasi seorang pasien negatif atau positif corona. Dia meniai hasil uji lab swab terhadap pasien yang dicurigai corona yang disampaikan Kemenkes masih lamban.
"Kita harapkan komunikasinya cepat berjalan dan kita harapkan juga hasil pemeriksaan cepat, kita dapatkan. Karena selama ini, barangkali hasilnya agak lambat. (Hasil tes dikirim) langsung ke duanya (Dinas Kesehatan dan rumah sakit)," ujar dia.
ADVERTISEMENT