Dinkes Cianjur Tetapkan Status KLB Keracunan Massal: Korban 78 Siswa & 98 Warga

22 April 2025 18:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jumlah siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diduga keracunan usai menyantap panganan Makan Bergizi Gratis (MBG), bertambah menjadi 78 orang.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut menyusul peristiwa keracunan massal sebelumnya, yakni dengan jumlah korban 98 warga yang menyantap panganan di hajatan.
"Kita menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa). Total korban sebanyak 176 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, Selasa (22/4).

2 Lokasi Berjauhan

Suasana RSUD Sayang Cianjur, Senin malam (21/4/2025), saat kedatangan para siswa yang keracunan makanan. Dok: kumparan
Kasus keracunan ini terjadi di 2 wilayah, yakni klaster sekolah di Kecamatan Cianjur Kota dan klaster warga di Kecamatan Mande. Kedua wilayah ini berjarak sekitar 20 kilometer.
Jumlah korban untuk klaster sekolah:
Jarak kedua sekolah tersebut sekitar 2 km.
Sedangkan jumlah korban untuk klaster warga:
Yusman mengatakan, selama masa KLB, Dinkes akan memaksimalkan penanganan terhadap korban yang sudah terdata, baik yang masuk ke rumah sakit ataupun dirawat di rumah.
ADVERTISEMENT

Cek Dapur MBG

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Frida Laida Yahya, mengatakan telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan awal dengan mendatangi RS dan dapur MBG yang ada di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.
"Kami belum bisa memastikan belasan siswa tersebut keracunan MBG atau karena memakan makanan lain, sehingga harus memeriksa terlebih dulu. Saat ini tim sudah diturunkan ke dua lokasi, RS dan dapur MGB," kata Frida.
Frida menambahkan, pihaknya telah memerintahkan petugas untuk mengambil sampel muntahan dari para korban dan makanan yang sempat dikonsumsi para siswa.

Kata BGN

Badan Gizi Nasional (BGN) mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menanggapi dugaan puluhan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur yang mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
"Saat ini sampel MBG yang dimasak hari Senin (21/4) telah dikirimkan ke labkesda provinsi setempat. Kami sedang menunggu hasil dari sampel yang sudah dikirimkan, dan kami tentu akan update informasinya pada kesempatan pertama setelah hasil laboratorium keluar," kata Kepala BGN Dadan Hindayana, seperti dilansir Antara, Selasa (22/4).
Dadan menjelaskan hasil laboratorium maksimal akan keluar dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan. Menurut keterangan dari perwakilan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) setempat, makanan yang diolah juga telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.
Ia juga menyampaikan empati dan kepedulian akibat insiden yang menimpa puluhan siswa tersebut, serta menegaskan keselamatan para siswa merupakan prioritas utama pemerintah dalam Program MBG ini.
ADVERTISEMENT
"Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan," ujar Dadan.
Sebagai langkah preventif, lanjut dia, BGN juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi, yakni peningkatan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG, serta penyempurnaan sistem berskala nasional.
Kemudian BGN juga mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital, juga meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.