Dinkes DKI Bantah Ambulans Susah Ambil Pasien: Sudah Ada Line Telepon AGD 119

22 Mei 2021 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ambulans.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ambulans. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) COVID-19 tidak bisa dianggap sepele. Terlebih, jika KIPI yang dirasakan cukup parah, seperti sesak napas, nyeri dada, kaki membengkak, atau nyeri perut yang berkepanjangan. Ambulans berperan penting di sini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Komnas KIPI Prof. Hindra Irawan Satari pada Rapat Dengar bersama DPR RI Komisi IX, Kamis (20/5), sempat menyatakan bahwa ambulans di Jakarta itu susah untuk mengambil pasien, padahal sudah gratis dan tersedia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinkes DKI Jakarta, Winarto, membantah ambulans di Jakarta sulit untuk menjemput pasien yang membutuhkan.
“AGD Dinkes ini punyanya Pemprov DKI, jadi selama menyangkut kegiatan COVID-19 ataupun memang sekarang sedang vaksinasi COVID-19, sebetulnya ambulans-ambulans yang kami miliki oleh AGD itu di antaranya ditempatkan di pos-pos untuk vaksinasi COVID-19. Selain itu kami tetap standby juga untuk pasien-pasien terkonfirmasi COVID-19,” kata Winarto ketika dikonfirmasi, Jumat (21/5) malam.
Menurutnya, akses untuk memperoleh AGD di DKI Jakarta ini mudah karena sudah ada jalur telepon khusus untuk meminta layanan ambulans secara gratis.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya masih sedikit bingung, ambulans yang mana, ya, yang dianggap susah? Karena selama ini, kan, kalau membutuhkan ambulans sudah ada jalur line telepon yang khusus langsung masuk ke AGD kami, ke 119. Atau ke punyanya Siaga Pemprov, ini ke 112,” paparnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, jika warga Jakarta membutuhkan ambulans, sudah pasti akan langsung direspons oleh pihak AGD, baik langsung ke nomor telepon 119 maupun 112.
“Jadi kalau memang butuh ambulans atau ada kejadian gawat darurat, warga DKI tinggal telepon ke 112. Kalau memang terkait kesehatan dan butuh ambulans, pasti akan nanti dioper ke line kami di AGD. Kalau ke 119 memang langsung ke line-nya atau ke call center nya di AGD. Tapi kalau untuk di 119 itu sendiri, kalau jalurnya memang tidak ramai, jalurnya bisa langsung masuk ke hotline kami, SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) namanya,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Winarto juga menjelaskan, terkadang telepon 119 bisa masuk ke jalur NCC (National Casemix Center), jalur telepon darurat milik Kementerian Kesehatan RI.
Tetapi, ketika tersambung dan terkonfirmasi lokasi kedaruratan itu di wilayah Jakarta, NCC akan langsung mendistribusikan teleponnya ke AGD Jakarta.
Setelah itu, ambulans akan langsung dikerahkan untuk menjemput pasien, baik pasien dalam keadaan gawat darurat maupun pasien terkonfirmasi COVID-19.