Dinkes DKI: BOR RS dan Kematian COVID-19 Meningkat, Tetap Waspada

18 April 2023 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Seksi Surveillance, Epidemologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM. Foto: Instagram/@ngabilasalama
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Seksi Surveillance, Epidemologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM. Foto: Instagram/@ngabilasalama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinkes DKI meminta masyarakat makin waspada karena sudah ada 5 kasus corona Arcturus. Tren perawatan di RS dan kematian juga meningkat.
ADVERTISEMENT
"Dengan gejala baru yang khas mata merah dan belekan. Jangan panik, tingkatkan kewaspadaan. Berbeda dengan varian Omicron sebelumnya. Arcturus adalah XBB.1.16 merupakan turunan Omicron," kata Kepala Seksi Surveillance, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, Selasa (18/4).
Ia menjelaskan detail situasi COVID-19 di Jakarta seminggu terakhir. Meski masih terkendali tapi ada kenaikan kasus positif dan positivity rate dalam 1 minggu terakhir.
"Keterisian rumah sakit naik dari 8 menjadi 12 % dalam seminggu terakhir dan kematian naik drastis menjadi 18 orang dalam seminggu. Semua usia 30 tahun ke atas dan belum dosis 4. Bahkan 7 di antaranya belum vaksinasi sama sekali," ujar Ngabila.
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Apa pun variannya, lanjut dia, cegah sakit dengan disiplin bermasker terutama di keramaian dan transportasi publik. Hindari orang yang sedang sakit.
ADVERTISEMENT
"Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus / bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri," jelas dia.
Tren kasus dan kematian COVID-19 di Jakarta meningkat. Foto: Dok. Dinkes DKI
Tren kasus dan kematian COVID-19 di Jakarta meningkat. Foto: Dok. Dinkes DKI
Saat ini belum tersedia lokasi isolasi mandiri terkendali COVID-19 yang disediakan oleh pemerintah pusat dan Pemda Jakarta. Perlu kajian teknis lebih lanjut terkait ini.
Berikut yang dilakukan jika positif COVID-19:
1. Segera melapor diri ke puskesmas kecamatan terdekat, bisa melalui ketua RT / kader kesehatan/call center 24 jam setiap puskesmas kecamatan.
2. Pasien akan segera diberikan obat oleh puskesmas dan dilakukan monitoring berkala.
3. Pastikan pasien yang memiliki komorbid meminum obat komorbid dengan rutin agar terkontrol.
4. Ikuti anjuran puskesmas, mungkin pada kondisi tertentu (orang di atas 40 tahun atau komorbid berat) akan dilakukan pemeriksaan lanjutan atau bahkan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
5. Bantu puskesmas untuk segera melakukan tracing kontak erat (baik di rumah atau kantor) dengan melakukan PCR gratis di puskesmas kecamatan terdekat.
6. Bagi yang rumah atau kosnya sulit dilakukan isolasi mandiri, konsultasikan dengan puskesmas dan RT setempat apakah ada lokasi yang disediakan khusus oleh aparat setempat. Terkait atau akan diajarkan puskesmas cara tetap aman isoman di rumah agar tidak menularkan yang lain dengan menyediakan satu kamar mandi dan satu kamar terpisah.