Dinkes DKI: Kasus Hepatitis Akut Terkendali, Belum Perlu Kembali Berlakukan PJJ

18 Mei 2022 22:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12).  Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinkes DKI Jakarta memastikan, mereka belum mempunyai rencana terhadap pemberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
ADVERTISEMENT
Usulan PJJ ini mengemuka usai ditemukan kasus hepatitis akut pada anak.
“Saat ini untuk mengalihkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) belum tepat,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. lies Dwi Oktavia kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5).
Lies menilai, penyebaran kasus hepatitis akut di DKI Jakarta masih belum masif dan bisa dikendalikan.
“Karena kalau kita lihat perkembangan kasus secara umum, oke ada, tapi belum sampai begitu perlu untuk mengembalikan ke PJJ,” ucap dia.
Guru Mardiyanti mengajar jarak jauh saat PTM di DKI Jakarta Diberhentikan di SDN Gunung 05 Pagi, Jakarta, Kamis (3/2/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia menuturkan, bentuk pengendalian kasus yang saat ini dilakukan oleh Dinkes DKI adalah kembali melakukan sosialisasi tentang bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Khususnya pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Sanitasi perorangan, kebersihan tangan, itu yang diprioritas cara pencegahannya. Dalam konteks mencegah penularan lewat saluran cerna, pencegahan penyakit lewat saluran pernapasan dengan cara PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” jelas Lies.
Lebih lanjut, terkait bentuk PHBS yang dimaksud di antaranya dengan memastikan makanan matang dengan sempurna sebelum disantap, mencuci makan sebelum dan sesudah makan dan tidak saling bertukar alat makan dengan orang lain.