Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menegaskan sejauh ini tidak ada pasien penderita virus corona atau COVID-19 di Jakarta. Hal ini berdasarkan hasil tes laboratorium.
ADVERTISEMENT
Dinkes DKI membantah informasi melalui penyebaran foto salah satu slide paparan Dinkes DKI tentang 'Kewaspadaan Corona Virus Disease 2019 di DKI Jakarta'. Menurut Dinkes DKI, foto slide dan penjelasan yang tersebar di masyarakat itu tidak menjelaskan secara benar dan utuh.
"Pada slide tersebut yang dimaksudkan dengan “kasus COVID-19” adalah menunjukkan pasien dengan dugaan awal COVID-19, karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit. Namun pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil negatif COVID-19 di DKI Jakarta," terang Kadinkes DKI, Widyastuti, dalam keterangan resminya, Jumat (28/2).
Menurut Widyastuti, hingga saat ini terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan Kemenkes. Mereka tersebar di 5 wilayah Kota Administrasi di Jakarta dan luar Jakarta . Pengawasan itu berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE).
ADVERTISEMENT
"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan instansi terkait dalam melaksanakan pengawasan dan pemantauan. Kami berharap agar masyarakat tak perlu cemas dan tidak mudah percaya dengan beredarnya pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat perlu cross check lagi untuk memastikan kebenaran setiap informasi yang diterima," lanjut Widyastuti.
Bagi masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait virus corona dapat menghubungi Call Center Dinkes DKI di nomor 081388376955.
Sebelumnya juga beredar informasi di WhatsApp, Jakarta menjadi salah satu dari 6 kota zona kuning virus corona, bersama Medan, Batam, Surabaya, Bali, dan Manado. Namun, informasi itu dibantah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono.
"Kemenkes tidak pernah mengeluarkan zonasi kewaspadaan dan atau kedaruratan karena Covid-19," kata Anung saat dihubungi, Jumat (28/2).
Hingga kini, virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Hubei, China telah menyebar ke seluruh benua. Tercatat ada 44 negara terinfeksi virus corona. Kasus terparah terjadi di Korea Selatan, Iran, dan Italia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Iran tercatat sebagai negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia, setelah China, dengan angka mencapai 34 orang. Imbas virus corona juga menyebabkan pemerintah Arab Saudi menyetop sementara umrah.
Secara global, angka kematian akibat virus corona telah mencapai lebih dari 2.900 jiwa dan menginfeksi lebih dari 85 ribu orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sekarang ada lebih banyak kasus terjadi di luar negeri daripada di China. WHO juga meningkat status risiko virus corona ke level tertinggi, setelah virus tersebut menyebar ke negara sub-sahara Afrika yakni Nigeria.