Dinkes DKI: Penyebab Gagal Ginjal Misterius Bukan Vaksin COVID, Mayoritas Balita

18 Oktober 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cukup minum air dapat membantu menjaga kesehatan ginjal Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Cukup minum air dapat membantu menjaga kesehatan ginjal Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Sebagian besar anak yang terkena gagal ginjal akut merupakan anak di bawah lima tahun (balita). Mayoritas belum menerima vaksin Covid-19.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama.
“Ini yang kena itu 75% balita. Jadi belum divaksin Covid,” tegasnya pada Selasa (18/10).
Ia mengatakan, jika ada kasus tercatat yang terjadi pascaimunisasi, maka dipastikan ada laporan yang masuk dan menjadi bahan investigasi.
“Jadi jangan asumsi, jangan berspekulasi karena belum ada bukti dan sudah ada mekanisme juga jika ada kejadian pascaimunisasi itu pasti dilaporkan,” ujarnya.
“Artinya kalau ada temuan seperti itu kami dari Dinkes dan pemerintah itu mohon secara berjenjang ke puskesmas untuk dilaporkan agar kita bisa investigasi bersama,” lanjut Ngabila.
Menurutnya, vaksin atau imunisasi jauh lebih bermanfaat. Itulah sebabnya dinas kesehatan menggalakkan booster pada masyarakat dan menghimbau masyarakat untuk tidak menggiring opini yang tidak pasti.
ADVERTISEMENT
“Tentunya jauh lebih banyak manfaat imunisasi yang kita rasakan, salah satunya kita kalau kena Covid tiga hari gejala sudah membaik, cepat sembuh, enggak masuk RS, enggak meninggal. Jadi justru kita menggalakkan booster,” katanya.
“Jadi jangan tergiring opini yang enggak pasti. Pemerintah enggak mungkin mencelakakan masyarakat,” tukasnya.
Dilansir situs resmi Kementrian Kesehatan, hingga Selasa (18/10), telah dilaporkan sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut yang didominasi oleh anak berusia 1-5 tahun. Para orangtua diminta untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dan memantau kesehatan sang anak.
Reporter: Andin Danaryati