Dinkes DKI Ungkap Penanganan Pasien Omicron, Tekankan Pentingnya Pencegahan

18 Desember 2021 1:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12).  Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Varian baru virus corona, yakni Omicron, terdeteksi untuk pertama kali di Indonesia pada Kamis (17/12). Pasien pertama varian baru ini merupakan seorang berinisial N, pekerja kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Varian Omicron saat ini tengah diwaspadai oleh dunia. Karena varian ini dinilai lebih menular. Bahkan, sejak kemunculannya, WHO langsung mengklasifikasikan varian ini sebagai variant of concern (VOC).
Namun demikian, meski dengan klasifikasi tersebut, Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta menjelaskan tidak akan ada perbedaan yang signifikan dalam prosedur penanganan pasien positif Omicron.
"Untuk penanganan kasusnya, untuk Omicron sudah pasti sama ya, pastinya untuk semua kasus positif pasti diisolasi," kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes DKI Lies Dwi Oktavia saat dihubungi wartawan, Jumat (17/12).
"Apakah perlu dirawat lebih lanjut di RS? itu kan tergantung kondisi pasien gitu, mudah-mudahan sejauh ini Omicron ini tidak meningkatkan keparahan walaupun ini kan mudah menularkan gitu, sehingga kasusnya harapannya tidak menjadi gejala berat," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Lies mengamini bahwa Omicron lebih cepat menular. Mengantisipasi itu, dia meminta kepada masyarakat untuk tetap bisa menjaga protokol kesehatan. Lies lebih menekankan soal pentingnya pencegahan untuk mengantisipasi penyebaran varian ini.
"Omicron lebih mudah menular ya, tentu kan kita harus lebih waspada enggak boleh lengah sama sekali untuk protokol 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), berarti masyarakatnya juga diingetin gitu untuk menjaga sirkulasi udara yang bagus di lingkungan publik,” lanjut Lies.
Ilmuwan Ospedale Pediatrico Bambino Gesu merilis ilustrasi penampakan virus corona varian Omicron yang menunjukkan mutasinya lebih banyak dibanding Delta. Foto: Ospedale Pediatrico Bambino Gesu / Handout via REUTERS
Terkait dengan terdeteksinya pegawai Wisma Atlet yang positif Omicron, Lies menyebut hingga saat ini baik pemerintah pusat dan Pemprov DKI belum menemukan asal penularannya. Begitu juga terkait bagaimana varian baru corona ini bisa masuk ke Indonesia.
Berdasarkan tes teranyar, pasien N ini sudah dinyatakan negatif corona.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lies menegaskan cara yang paling ampuh dalam melawan Omicron, yakni masyarakat perlu untuk menyegerakan melakukan vaksinasi COVID-19.
"Makanya sekarang ya dengan adanya Omicron orang yang belum vaksin ayo dong cepetan, yang belum lengkap vaksinnya tolong dong, jangan sampai kena. Dengan vaksin, bisa mengurangi risiko ketularan,” pungkas Lies.