Dinkes Kota Tangerang Tegur Puskesmas yang Berikan Obat Kedaluwarsa ke Bayi

11 Agustus 2022 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggareni. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggareni. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melayangkan surat teguran kepada petugas Puskesmas Pedurenan. Teguran itu diberikan usai petugas kesehatan di sana memberikan obat kedaluwarsa kepada seorang balita inisial A di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggareni mengatakan, surat teguran meminta agar puskesmas lebih teliti atas pengelolaan obat di puskesmas.
"Puskesmas diperintahkan untuk ikut memperhatikan ketepatan pemberian obat dan pelayanan kesehatan di luar gedung puskesmas," katanya, Kamis (11/8).
Ia berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Dinkes melalui Bidang Pelayanan Kesehatan mengaku akan memantau pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya pada ketersediaan dan ketepatan pemberian obat-obatan.
"Ini menjadi evaluasi besar pastinya, akan kian diperketat agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Pastinya, kelalaian ini jangan sampai kembali terjadi," ujarnya.
Balita demam usai diberi obat kedaluwarsa di Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, petugas Puskesmas Pedurenan salah memberi obat pada balita dengan inisial A. Anak dari Widya itu mengalami efek samping usai mengikuti imunisasi di Posyandu Bunga Kenanga.
ADVERTISEMENT
Bayinya kemudian mengalami gejala panas hingga akhirnya Widya kembali ke posyandu untuk meminta obat penurun panas.
"Setelah disuntikkan (imunisasi), demam. Itu menurut saya wajar dan akhirnya saya kasih obat penurun demam dari posyandu, karena demamnya sampai 38 (derajat celsius) lebih," kata Widya, Rabu (10/8).
Namun, setelah obat dikonsumsi, sang anak mengalami gejala muntah-muntah hingga demam semakin tinggi. Setelah dicek, dirinya terkejut karena menerima obat yang ternyata sudah kedaluwarsa sejak tahun 2020.