Dinkes Semarang soal Kasus Aktif Corona Tertinggi: Terus Terang Kaget

31 Agustus 2020 21:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19 per 29 Agustus, Kota Semarang, Jawa Tengah, menduduki posisi pertama dengan kasus aktif virus corona tertinggi se-Indonesia, mencapai 2.317.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang (Dinkes Semarang), dr Abdul Hakam mengatakan, ada perbedaan data antara Satgas COVID-19 Pemerintah Pusat dan data di Kota Semarang.
“Terus terang saya juga kaget dengan data yang menyebutkan Semarang tertinggi mencapai 2.000 an kasus, karena berdasarkan data info COVID kami tidak demikian. Sampai saat ini kasus aktif covid di Semarang masih jauh di bawah 2000," ujar dr.Hakam, Senin (31/8).
“Data realtime kami sesuai data siaga corona (siagacorona.semarangkota.go.id),” lanjut Hakam.
Dalam laman tersebut, tercatat kasus aktif virus corona di Semarang ada 489 total kasus. Rinciannya, 346 warga Semarang dan 143 lainnya pasien luar kota.
Terlepas dari itu, Hakam menegaskan pihaknya terus menggencarkan tes masif. Terutama tracing kontak erat pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Dan kami saat ini masih melakukan tracing-tracing kontak erat risiko tinggi,” ujarnya.
Ilustrasi petugas medis penanganan virus corona. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Tak hanya itu, Hakam mengatakan, daerah yang diidentifikasi dengan standar protokol kesehatan lemah juga mendapatkan perhatian khusus. Terutama pasien yang suspek corona.
“Daerah-daerah yang protokol kesehatan rendah kami sisir. Pasien-pasien suspek baik yang masuk RS atau dirumah menjadi fokus kita juga,” tutupnya.
“ Sudah saya instruksikan kepada tim IT kami untuk segera mengkomunikasikan data tersebut ke pusat data di Kemenkes. “ tambahnya.
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
Jubir pemerintah dan Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers harian menyebutkan Kota Semarang sebagai yang tertinggi kasus aktifnya. Disusul Jakarta Pusat dengan 1.916 kasus.
"Pertama adalah tertinggi Kota Semarang 2.317, Jakarta Pusat 1.916, Kota Medan 1.432, Kota Surabaya 1.355, Jakarta Selatan 1.338, Jakarta Timur 1.327, Jakarta Utara 1.276, Makassar 1209, Jakarta Barat 1.135," ujar jubir pemerintah dan Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, saat konferensi pers, Senin (31/8).
Persebaran kasus aktif corona di 514 Kabupaten/Kota per 29 Agustus. Foto: Satgas COVID-19
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)