news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dinkes Sulsel Pastikan Vaksinasi Pria 50 Tahun yang Meninggal Sesuai Prosedur

24 Maret 2021 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Sulaiman Daeng Tika (50) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah sepekan mendapatkan suntikan vaksin corona. Sebelum meninggal dunia, Sulaiman sempat demam dan sesak napas. Sulaiman disuntik vaksin corona dosis pertama pada Senin (15/3) di tempat kerjanya di PLN Gardu Induk Daya, Kota Makassar, Sulsel. Selang dua hari kemudian, dia langsung mengalami demam dan sesak napas.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Sulaiman tak melaporkan apa yang dialaminya usai vaksin itu ke fasilitas layanan kesehatan setempat. Apa yang dialami Sulaiman itu merupakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, dr Nurul, institusinya telah melakukan tahapan screening vaksinasi sesuai prosedur. Dia bahkan telah meminta kepada seluruh masyarakat penerima vaksin agar lapor apabila mengalami KIPI usai divaksinasi.
"Kita melakukan tahapan pelayanan, mulai edukasi. Jika mendapatkan gejala atau keluhan pasca-vaksin, harus melaporkan ke puskesmas atau layanan terdekat," kata dr Nurul kepada kumparan, Rabu (24/3).
Pemberian vaksin, kata Nurul, mengikuti SOP atau anjuran pemerintah. Bagi warga yang ingin menerima vaksin corona, harus dilakukan screening. Dalam tahapan itu, si penerima vaksin harus menjawab dengan jujur sejumlah pertanyaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi sesuai dengan SOP, pada bagian loket pendaftaran, peserta melakukan screening. Jawabannya dari peserta. Dan tergantung, apakah saat informasi diberikan, dia jujur ataukah tidak mengetahui penyakitnya," tambahnya.
"Kalau dalam kondisi stabil, maka dia akan lanjut pemeriksaan selanjutnya, seperti tensi. Kalau aman, maka dilakukan vaksin. Jadi ada mekanisme dilalui sebelum vaksin," sambungnya.
Terkait kematian Sulaiman Daeng Tika (50), warga Kabupaten Takalar, Sulsel, seminggu usai vaksin, Nurul mengaku baru mengetahui hal tersebut setelah Sulaiman meninggal dunia atau Selasa (23/3) kemarin.
Sehingga, Dinkes menyayangkan usai vaksinasi dan terdapat gejala KIPI, Sulaiman tidak melaporkannya ke fasyankes/puskesmas setempat.
"Dinkes sendiri baru mengetahui kemarin, saat sudah meninggal," jelas Nurul.
Dinas Kesehatan bersama Komnas KIPI kini telah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematiannya.
ADVERTISEMENT
"Tim independen sudah turun melakukan investigasi dan juga Komnas KIPI juga sudah melakukan audit. Hasil audit ini nantinya, memastikan penyebab kematian korban, apakah terkait vaksin atau tidak ataukah ada hal lain," kata Nurul.