Dino Patti Djalal: Prabowo Diharapkan Jadi Presiden Geopolitik

29 Februari 2024 11:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan RI Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan dengan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Linda Reynold, Bali, Jumat (6/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan RI Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan dengan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Linda Reynold, Bali, Jumat (6/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo diharapkan akan kembali membuat Indonesia punya strategi geopolitik. Jika menang ditetapkan sebagai pemenang pilpres, Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Harapan tersebut diungkap oleh founder FPCI serta eks Wamenlu, Dino Patti Djalal. Dia mengatakan, dalam dua periode pemerintahan terakhir di bawah Presiden Jokowi Indonesia tidak terjun pada area geopolitik.
"Dunia akan berpandangan Prabowo akan jadi presiden geopolitik. Kalau 10 tahun kemarin, 9 tahun kemarin, Indonesia dipandang tidak ber-geopolitik," kata Dino di kantor FPCI pada Rabu (28/2).
Dino Patti Djalal usai diberikan penghargaan Order of Merit dari Pemerintah Ukraina, Rabu (28/2/2024). Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
Dino meyakini Prabowo adalah orang yang punya kemampuan mengembalikan peran Indonesia pada peta geopolitik.
"Jenderal Prabowo diharapkan lebih jadi geopolitik presiden sesuai keahlian skill dan wawasan beliau," kata dia.
"Beliau akan dituntut untuk sangat mahir navigasi dan siasat antara kekuatan besar," sambung Dino.
Saat ini Prabowo unggul pada real count pilpres. Pengumuman penetapan pemenang pilpres akan disampaikan pada Maret 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT