Dinsos Sebut Ada Tren Anak di Surabaya Serahkan Orang Tua ke Panti Jompo

22 November 2022 3:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lansia di panti jompo. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lansia di panti jompo. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Dinas Sosial Kota Surabaya mencatat terjadi peningkatan permohonan anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo. Tercatat 40 anak mengajukan permohonan tersebut sejak awal tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, 40 permohonan itu masuk ke unit pelayanan terpadu (UPTD) Griya Werdha.
"Sekarang semakin banyak kami menerima surat yang sudah disertai pernyataan dari anak, bersedia agar orang tuanya dirawat di Panti Griya Werdha," kata Anna di Balai Kota Surabaya, Senin (21/11).
Ilustrasi lansia di panti jompo. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
Anna menyampaikan, sebenarnya panti jompo UPTD Griya Werdha dikhususkan untuk lansia miskin telantar dan tidak memiliki keluarga.
Namun, pengajuan lansia untuk tinggal di Griya Werdha juga bisa untuk orang tua yang masih memiliki anak dan keluarga.
"Surat pengajuan yang masuk di tahun 2022 ini kurang lebih ada 40an," ujarnya.
Anna menuturkan, mayoritas warga yang ingin menyerahkan orang tuanya ke Griya Werdha dengan alasan faktor ekonomi. Namun, Dinsos tak sembarangan langsung menerima warga yang mengajukan orang tuanya ke panti sosial.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak semua kami terima, kami turunkan tim dari Griya Werdha untuk outreach terlebih dahulu," bebernya.
"Maka saya tidak serta merta mengambil orang tua itu. Tapi saya mendekati dahulu anak atau keluarganya. Kan kasihan, karena sebaik-baik perawatan itu ada di keluarganya," sambungnya.
Orang Tua Dititipkan karena Istri Muda Tak Mau Merawat
Anna lalu mencontohkan fenomena yang pernah terjadi di salah satu wilayah kecamatan Surabaya. Saat itu ada seorang warga yang ingin menyerahkan orang tua mereka ke UPTD Griya Werdha. Padahal warga tersebut tergolong keluarga yang mampu.
"Karena alasan istri mudanya yang tidak mau merawat, akhirnya orang tuanya diserahkan ke Griya Werdha. Itu kasihan orang tuanya, makan sampai dikasih tetangga. Akhirnya, sore harinya itu langsung kami ambil," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Anna berharap masyarakat Surabaya membuka hati dan nurani agar tak seenaknya menyerahkan orang tuanya ke Griya Werdha.
"Saya mengharapkan juga kepedulian anak-anak. Ilinglah, disek de e wayahe cilik dirawat wong tuwane, mosok wayahe ngene gak gelem ngerawat ibuk e (Ingatlah dulu waktu kecil dirawat orang tuanya, masak waktunya sekarang tidak mau merawat ibunya),"pungkas Anna.
Maka dari itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memerintahkan kepada Dinsos untuk memberikan perhatian serius terhadap fenomena itu.
Eri juga meminta Dinsos untuk melakukan pengecekan secara detail sebelum menerima pengajuan lansia untuk dirawat di Griya Werdha.
"Pak wali kota meminta cek betul, kondisi sebenarnya dari keluarganya. Kalau memang tidak mampu betul keluarganya, maka kita ambil. Tapi kalau memang masih ada keluarga dan ada penghasilan, kita beri intervensi lain, sehingga orang tuanya tetap dapat tinggal di rumah," tandasnya.
ADVERTISEMENT