Dipimpin Chef Indonesia, Begini Kesibukan Pegawai Siapkan Makan Jemaah Haji RI

Indonesia menjalin kontrak dengan 31 perusahaan katering di Makkah untuk melayani konsumsi jemaah haji Indonesia. Mereka menyiapkan makan untuk pagi, siang, dan malam.
Bagaimana proses produksi makanan tersebut?
kumparan yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), meninjau salah satu layanan katering di daerah Zaidi sekitar 20 menit dari Kota Makkah.

Perusahaan itu bernama Maidah Al Qashr yang bertugas menyediakan makan malam untuk 3.600 jemaah haji Indonesia yang tinggal di hotel sekitar Mahbas Jin.
Saat dikunjungi, para pegawai sedang memasak ikan patin bumbu kuning dengan sayur timun dan wortel. Aktivitas mereka dipimpin chef Indonesia bernama Ucup Putra yang sudah 22 tahun menjadi chef di Saudi.
"Ikan digoreng dulu supaya awet, lalu disiram kuahnya agar ikannya utuh enggak hancur," kata Ucup, Senin (20/6).

Pria asal Karawang, Jawa Barat, itu bercerita ikan didapat dari Thailand dan Vietnam. Sayuran biasanya dari Mesir, sementara rempahya dari Indonesia seperti kemiri, sereh, lengkuas, daun salam, daun jeruk.
"Kalau daging, ayam dari Brazil," tuturnya.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Ucup menyebut ada 12 orang Indonesia yang bekerja di bagian dapur dan ada 8 lainnya yang bekerja di hotel untuk distribusi makanan. Keberadaan chef Indonesia adalah syarat bagi perusahaan katering yang ingin melayani jemaah haji Indonesia.

Kepala Seksi Konsumsi Daker Makkah, Asep R, menyebut makanan untuk jemaah haji harus memiliki cita rasa Indonesia merupakan perintah UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
"Setiap perusahaan wajib ada chef Indonesia, itu mandatori, karena UU menyebut harus cita Indonesia. Otomatis yang masak orang Indonesia," ucap Asep.
Pasal 40 berbunyi:
(1) Menteri bertanggung jawab memberikan penyediaan konsumsi kepada Jemaah Haji dengan memenuhi standar kesehatan, kebutuhan gizi, tepat waktu, tepat jumlah, dan cita rasa Indonesia.

Dalam menentukan menu, Kemenag menggandeng Politeknik Pariwisata Bandung dan ahli gizi. Salah satu yang diperhatikan adalah menu yang disiapkan tidak berdampak pada kesehatan jemaah, seperti sambal.
"Sampai hari ini karena sampai kemarin baru 40 kloter yang dilayani, belum ada kendala berarti. Semua lancar mudah-mudahan," ucap Asep.



-----------------
Ikuti informasi seputar haji 2022 langsung dari Arab Saudi dalam Kabar Haji 2022 hanya di kumparan.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...