Diplomat Indonesia Jadi Sasaran Serangan Teroris di Pakistan

23 September 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas keamanan berdiri di dekat kendaraan polisi yang rusak di lokasi ledakan bom, di Malam Jabba di distrik Swat, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Minggu (22/9/2024). Foto: Mehboob UL HAQ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas keamanan berdiri di dekat kendaraan polisi yang rusak di lokasi ledakan bom, di Malam Jabba di distrik Swat, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Minggu (22/9/2024). Foto: Mehboob UL HAQ / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rombongan konvoi diplomat Indonesia bersama diplomat negara-negara lain menjadi sasaran serangan di Pakistan pada Minggu (22/9). Serangan itu menewaskan seorang polisi setempat.
ADVERTISEMENT
Keterangan kepolisian Pakistan, serangan berupa ledakan bom rakitan di pinggir jalan. Selain menewaskan polisi, sejumlah aparat keamanan yang sedang menjaga konvoi diplomatik juga terluka.
Teror itu terjadi seusai para diplomat sedang dalam perjalanan pulang ke Islamabad sesudah menghadiri acara di daerah Malam Jabba, Swat, Pakistan.
Petugas keamanan berdiri di dekat lokasi ledakan bom, di Malam Jabba di distrik Swat, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Minggu (22/9/2024). Foto: Mehboob UL HAQ / AFP
"Anggota polisi yang terluka dilarikan ke rumah sakit terdekat, di mana salah satu di antaranya tewas akibat luka," kata keterangan kepolisian setempat, Zahidullah Khan, seperti dikutip dari media Pakistan, Dawn.
Saat ini aparat di Pakistan tengah menyelidiki kejadian itu. Jenis bom rakitan yang digunakan pun masih samar. Belum pula ada kelompok mengaku bertanggung jawab. Akan tetapi, seluruh diplomat dalam konvoi itu pulang dengan selamat ke ibu kota Islamabad.
ADVERTISEMENT
Khan menjelaskan, para diplomat berada di wilayah serangan karena undangan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Islamabad dan Swat untuk mempromosikan industri setempat.
Selain delegasi diplomat dari Indonesia terdapat pula rombongan Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herze­govina, Zimbabwe, Rwa­nda, Turkmenistan, Viet­nam, Iran, Russia, dan Tajikistan.
Belum ada keterangan dari Kemlu RI perihal serangan menargetkan diplomat Indonesia di Pakistan.
Serangan itu menjadi perhatian khusus Presiden Pakistan Asif Zardari. Di samping mengungkapkan duka atas kematian seorang polisi, dia meyakini teror itu dilakukan kelompok teroris lokal.
"Elemen teroris adalah musuh bukan cuma bagi negara tapi bagi kemanusiaan," kata Asif.

Teroris TTP

Dikutip dari kantor berita AFP, meski belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab lokasi serangan adalah wilayah kekuasaan kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Kelompok ini terpisah dari Taliban di Afghanistan tapi punya ideologi serupa.
Malala Yousafzai saat hadiri acara penghargaan Oscars di Academy Awards ke-95 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, Minggu (12/3/2023). Foto: Eric Gaillard/REUTERS
TTP oleh Pakistan masuk daftar hitam terorisme. Salah satu paling menggemparkan ketika mereka terlibat penembakan terhadap bocah perempuan berusia 15 tahun, Malala Yousafzai, pada 2012. Malala ditembak kepalanya karena menyuarakan hak-hak anak perempuan untuk mengenyam pendidikan
ADVERTISEMENT
Malala kemudian tumbuh menjadi tokoh yang terus mendukung edukasi perempuan. Perjuangannya yang tak kenal lelah diganjar dengan hadian Nobel Perdamaian.