Direktur CDC Asia Tenggara Puji Jakarta yang Sukses Tekan Kasus Corona

27 Agustus 2021 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
Petugas Kecamatan Cilandak membawa peti jenazah saat melakukan kampanye bahaya COVID-19 di Jakarta, Senin (31/8/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Kecamatan Cilandak membawa peti jenazah saat melakukan kampanye bahaya COVID-19 di Jakarta, Senin (31/8/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Regional Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Asia Tenggara, John MacArthur, mengapresiasi perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia yang semakin menunjukkan perbaikan, khususnya di Ibu Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kabar baik di Indonesia, melihat kemajuan di Jakarta dan daerah perkotaan yang kita lihat jumlah kasusnya mulai turun. Tapi masih jauh untuk dikerjakan [diperbaiki]," kata MacArthur saat peluncuran Kantor Regional Asia Tenggara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Hanoi, Vietnam, kepada wartawan dalam sebuah media briefing, Jumat (27/8).
"Jadi kami melihat kemajuan yang luar biasa," sambungnya.
Ia juga menyoroti persoalan vaksinasi corona di Indonesia yang saat ini masih terus dikejar untuk segera mencapai 70 persen dari populasi yang berjumlah sekitar 208 juta orang. Hal ini agar kekebalan komunal (herd immunity) dapat segera tercapai.
"Mereka menyuntikkan vaksin, saya pikir saat ini sekitar 12 persen dari populasi yang memenuhi syarat sudah menerima vaksin. Divaksinasi lengkap sekitar 22 persen dari populasi," ucap MacArthur.
ADVERTISEMENT
Namun untuk diketahui, per Kamis (26/8) kemarin, sekitar 33 juta atau 16 persen dari total populasi Indonesia yang telah menerima vaksin corona secara lengkap. Sementara sebanyak 59 juta orang atau 28,5 persen dari seluruh populasi telah mendapatkan dosis pertama.
Untuk itu, John menyampaikan Indonesia masih punya banyak PR yang harus diselesaikan terkait dengan capaian vaksinasi, sebagai salah satu upaya keluar dari pandemi COVID-19.
“Jadi mereka [Indonesia] masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan target [vaksinasi] mereka sekitar 70 persen yang harus mereka kerjakan,” pungkasnya.
Seorang tenaga kesehatan mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia sudah membuat lebih dari 4 juta orang terinfeksi. Indonesia juga sempat menjadi perhatian dunia internasional lantaran memiliki kasus kematian harian tertinggi di dunia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, DKI Jakarta sebagai ibu kota yang sempat memiliki kasus yang paling tinggi di Indonesia, saat ini mulai berangsur membaik.
Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, per 26 Agustus 2021, Jakarta mendapat penambahan kasus baru sebanyak 574 orang. Kasus harian ini sudah jauh menurun dibandingkan pada saat puncaknya pada 12 Juli 2021 yang mencapai 14.619 kasus.
Selain itu, positivity rate Jakarta juga merupakan salah satu yang terendah di Indonesia. Dari 34 provinsi, hanya Jakarta yang sudah berada di bawah 15 persen, yakni tepatnya 11,7 persen.