Direktur KPK: Firli Bahuri Pernah WA soal TWK, Bilang Tak Perlu Terlalu Khawatir

31 Mei 2021 18:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Suprapdiono mendaftarakan diri sebagai calon pimpinan KPK di Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Suprapdiono mendaftarakan diri sebagai calon pimpinan KPK di Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi KPK Giri Suprapdiono mengaku siap berdebat terbuka dengan Firli Bahuri. Debat terkait dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus TWK. Mereka kini dinonaktifkan Firli Bahuri dan bahkan terancam dipecat. Giri termasuk di dalam daftar itu.
Sebelum TWK dilaksanakan beberapa waktu lalu, Giri mengaku pernah mendapat pesan dalam aplikasi WhatsApp dari Firli Bahuri. Dalam pesan itu, kata Giri, Firli menyebut bahwa TWK tidak perlu dikhawatirkan.
Berikut potongan pesan tersebut:
"Assesment wawasan kebangsaan merupakan assesment untuk mendalami kesetiaan kepada Pancasila, UUD1945, NKRI dan pemerintah yang sah. Assesment hanya mendalami Indeks Moderasi Bernegara (IMB), bukan hafalan dan bukan hitungan jadi tidak perlu belajar dan tidak perlu juga terlalu dikhawatirkan. IMB ingin mengungkap Integritas Kebangsaan, Netralitas ASN, dan Anti Radikalisme serta tidak terlibat organisasi terlarang. Metodenya dengan CAT dan wawancara."
ADVERTISEMENT
"Dia tiba tiba WA saya karena pegawai resah," kata Giri kepada wartawan, Senin (31/5).
Firli Bahuri dan Giri Suprapdiono. Foto: kumparan
Menurut Giri, pesan itu dikirimkan pada 6 Maret 2021. Dalam pesan itu, Giri mengaku Firli menyebut namanya.
Hal ini pula yang mendorong Giri untuk berdebat terbuka dengan Firli. Sebab, ia menilai Firli sudah memberikan penjelasan yang menyesatkan.
Menurut Giri, dalam sosialisasi terkait TWK dengan pegawai KPK, Firli Bahuri hanya menyampaikan seolah TWK sebagai formalitas.
"Lebih tepatnya penyesatan. Karena dalam sosialisasi, Ketua seakan menganggap TWK ini formalitas, yang pada faktanya digunakan untuk menyingkirkan 75 pegawai andal dan berintegritas," kata Giri.
Para pegawai KPK itu kini tengah melakukan perlawanan. Mereka melaporkan Pimpinan KPK ke Dewas.
Salah satu yang dipermasalahkan ialah bahwa Firli Bahuri diduga pihak yang menyelundupkan ketentuan TWK dalam Peraturan KPK. Padahal di dalam UU KPK hasil revisi dan PP yang menjadi acuannya, tidak diatur soal TWK.
ADVERTISEMENT
kumparan sudah mencoba menghubungi Firli Bahuri untuk meminta tanggapan mengenai pesan singkat kepada Giri serta dugaan penyelundupan pasal TWK. Namun, Firli Bahuri belum menanggapinya.
Dalam beberapa kesempatan, ia hanya menyebut bahwa tidak ada niat untuk mengusir pegawai dari KPK.