Direktur Percetakan BI Jelaskan Metode Rectoverso pada Polisi

18 Januari 2017 4:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Peresmian dan Pengedaran Uang Baru di Bank Indonesia tahun 2016 (Foto: Yudhistira Amran Saleh)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian dan Pengedaran Uang Baru di Bank Indonesia tahun 2016 (Foto: Yudhistira Amran Saleh)
Polisi masih mengumpulkan bukti permulaan atas tuduhan penghasutan oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab alias Habib Rizieq terkait lambang palu-arit di mata uang baru. Sejumlah ahli diperiksa agar kasus ini lebih terang.
ADVERTISEMENT
Salah satu ahli yang dihadirkan di Polda Metro Jaya yakni direktur di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Decymus. Dia diminta menjawab setidaknya 23 pertanyaan dari penyidik.
"Ia ditanyai mengenai rectoverso," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (17/1) petang.
Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Andi Wiana menjelaskan bahwa rectoverso adalah satu dari 11 fitur keamanan dalam mata uang baru rupiah. Rectoverso merupakan potongan logo BI di kedua sisi uang yang akan menjadi penuh bila diterawang.
"Potongan tersebut berubah di tiap desain agar tidak mudah ditiru," jelas Andi.
Andi juga menjelaskan sosialisasi sudah dilakukan agar masyarakat memahami fitur rectoverso. Selain rectoverso, Andi tak bisa menjelaskan fitur lainnya karena bersifat rahasia.
ADVERTISEMENT
Rizieq dilaporkan oleh sejumlah LSM atas ucapannya yang menyebut logo BI di pecahan uang cetakan lama dan baru bergambar palu arit.
Dia dilaporkan melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2) tentang penyebaran informasi berunsur kebencian berdasarkan SARA dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).