Direktur RSUD Ciereng Subang Bantah Tolak Pasien Ibu Hamil hingga Meninggal

7 Maret 2023 22:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi hamil sakit pinggang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil sakit pinggang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang, membantah menolak Kurnaesih. Ia adalah ibu hamil asal Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang yang meninggal dunia dalam perjalanan usai rumah sakit menolak menanganinya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RSUD Ciereng, Subang, dr. Ahmad Nasuhi sudah mengambil tindakan sesuai standard operational procedure (SOP).
"Kalau RSUD sudah menjalankan sesuai dengan SOP yang berlaku. Malahan sudah sempat ada penanganan terlebih dahulu juga saat waktu di IGD," kata Direktur Utama RSUD Ciereng, Subang, dr. Ahmad Nasuhi, Selasa (7/3).
Ahmad mengungkapkan kronologi awal masuknya pasien Kurnaesih ke IGD RSUD Subang. Menurutnya saat memberikan konfirmasi permintaan rujukan Puskesmas, pihak RSUD telah menyebut ruang ICU penuh dan menyarankan untuk mencari rumah sakit lainnya karena melihat kondisi pasien membutuhkan ICU.
"Hari Kamis (16/2/2023) masuk ke RSUD Subang, tapi sebelumnya pasien ini sudah diinformasikan lewat bidan yang membawa pasiennya bahwa kondisi ICU penuh," katanya.
Ahmad menjelaskan, saat masuk IGD pasien sempat diperiksa oleh dokter dan hasilnya pun dengan kondisi pasien saat itu mulai membaik.
ADVERTISEMENT
"Kemudian pasien tiba ke IGD diterima oleh dokter IGD, kemudian dilakukan pemeriksaan dan hasilnya kondisinya saat itu sadar penuh, tekan darah kembali normal, denyut jantung, dan kondisi oksigen bagus, artinya pasien ini sudah mulai membaik," katanya.
Dirut RSUD Ciereng, Subang, Ahmad Nasuhi. Foto: Dok. Istimewa
Setelah itu, Ahmad menjelaskan pasien dibawa ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK). Namun, petugas maupun bidan di ruangan PONEK kaget karena pasien tersebut sudah diberi tahu untuk dibawa ke rumah sakit lain sebab ruang ICU penuh.
"Akhirnya dibawa ke PONEK, di PONEK kaget ini pasien yang mana, kan tadi dikasih tahu bahwa ICU penuh, jadi dalam kondisi seperti ini bukan kita menolak, karena kalau dioperasi mau ditaruh di mana," katanya.
Ahmad juga mengatakan, keluarga pasien menyalahartikan terkait dengan kata penolakan. Pasalnya, pasien sendiri secara medis harus ditangani dengan serius dan banyak membutuhkan penanganan secara intensif dan sementara ruangan khusus seperti ICU saat itu sudah penuh dengan pasien lainnya.
ADVERTISEMENT
"Bukan menolak mungkin persepsi, kami itu harus menjelaskan duduk perkaranya kenapa harus cari ICU, kalau pasien ini bakalan dioperasi, dia membutuhkan ICU untuk pemulihannya, tidak bisa dikembalikan ke tempat biasa, karena pasien dalam kondisi lemah, terpengaruh obat bius, dan juga mungkin butuh darah untuk lanjutannya, jadi butuh perawatan yang benar-benar dipantau 24 jam," ungkapnya.

Cerita Suami Kurnaesih

Juju Junaedi (46), suami Kurnaesih, ibu hamil yang meninggal usai ditolak RSUD di Subang. Foto: Dok Istimewa
Juju Junaedi (46), suami Kurnaesih menceritakan, kejadian berawal ketika istrinya mengalami kontraksi saat masih berada di rumah. Karena kondisinya yang terus menurun pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas Tanjungsiang untuk dapat penanganan medis.
"Kejadiannya waktu Kamis malam Jumat tiga minggu yang lalu. Awalnya sudah drop waktu masih di rumah tuh saya bawa langsung ke puskesmas terus sama masih gitu nggak ada perubahan terus akhirnya dibawa ke RSUD Subang sama bidan desa," ucap Juju, Selasa (6/3).
ADVERTISEMENT
Menurut Juju, pihak keluarga langsung membawa istri yang hendak melahirkan tersebut ke RSUD Ciereng Subang. Sesampainya di sana Kurnaesih sempat diterima di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, ketika akan masuk ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) untuk mendapatkan tindakan, pasien ditolak. Rumah sakit beralasan menolak karena belum menerima rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang.
"Waktu di IGD emang masih diterima tapi waktu dipindahin ke ruangan anak langsung ditolak katanya belum ada konfirmasi dari rujukan Puskesmas Tanjungsiang mah. Nah kayak gitu aja kronologisnya mah," katanya.
Setelah ditolak oleh RSUD Ciereng dengan kondisi yang kritis, Juju dan keluarga pun sontak membawa sang istri ke rumah sakit di Bandung. Namun nahas, saat dalam perjalanan, istrinya tersebut meninggal dunia bersama dengan anak yang berada di dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT