Dirjen Dikti Umumkan Program Kampus Berdampak, Kelanjutan Kampus Merdeka

29 April 2025 13:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Dikti, Khairul Munadi dalam Ngopi Bareng Kemdiktisaintek di Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Dikti, Khairul Munadi dalam Ngopi Bareng Kemdiktisaintek di Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) mengumumkan arah baru transformasi pendidikan tinggi Indonesia melalui program Kampus Berdampak.
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan menjadikan perguruan tinggi tidak sekadar pusat ilmu, tetapi juga agen perubahan sosial dan ekonomi yang konkret di tengah masyarakat.
"Kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, atau pengetahuan, tapi juga mengubah kehidupan masyarakat. Kampus yang menjadi pusat penciptaan solusi nyata," kata Dirjen Dikti, Khairul Munadi dalam Ngopi Bareng Kemendiktisaintek di Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
Munadi menjelaskan, konsep Kampus Berdampak merupakan kelanjutan dari evolusi peran perguruan tinggi menuju universiti 4.0, yaitu institusi yang tidak hanya fokus pada pengajaran dan riset, tetapi juga berkontribusi pada transformasi sosial dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
"Ini adalah perubahan paradigma, reformasi paradigma. Perguruan tinggi kecil sekalipun bisa berdampak ketika mengaitkan perannya dengan persoalan masyarakat dan pembangunan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, otonomi perguruan tinggi harus dimaknai sebagai otonomi kreativitas yang mendorong inovasi berbasis kebutuhan nyata.
Ditjen Dikti Khairul Munadi di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Sebagai bagian dari penguatan program tersebut, Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Berry Juliandi, turut menyoroti peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat, khususnya melalui dua program utama, KKN dan PPK Ormawa.
"Kalau KKN itu dilakukan oleh mahasiswa sebagai individu dalam bentuk mata kuliah, maka PPK Ormawa adalah pengabdian yang dirancang oleh organisasi kemahasiswaan. Harapannya, mereka tidak hanya berpikir soal aksi atau politik, tapi juga dampak nyata untuk masyarakat," jelas Berry.
Program PPK Ormawa, lanjutnya, dirancang agar berkelanjutan bahkan setelah pendanaan selesai, dengan melibatkan komitmen fakultas dan kampus sebagai pendamping.
Berry juga menegaskan Kampus Berdampak adalah bentuk keberlanjutan dari program Kampus Merdeka, dengan orientasi yang lebih kuat pada hasil nyata.
ADVERTISEMENT
"Kalau dulu merdeka untuk memilih topik, sekarang kita arahkan agar semua program mahasiswa memiliki dampak, misalnya pada isu swasembada pangan atau energi, yang menjadi program prioritas nasional," katanya.
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UPN Veteran. Limo, Depok , Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Sementara program unggulan seperti IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) tetap berlanjut, namun kini diharapkan dapat lebih mandiri dengan peran aktif perguruan tinggi dan mitra industri.
"Dan sebagai contoh tadi yang ditanyakan spesifik sekali IISMA begitu ya. IISMA itu adalah bagian dari program flagship MBKM yang tadi saya sudah sampaikan dulu di fully funded oleh kementerian bersama LPDP," tandas dia.