Dirjen Haji Sebut Kuota Haji 2024 Sudah Sesuai: Hanya 245 Orang Gagal Berangkat

15 Juli 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji Indonesia kloter 12 asal embarkasi Batam antre memasuki bus tujuan Madinah di Makkah, Arab Saudi, Rabu (26/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji Indonesia kloter 12 asal embarkasi Batam antre memasuki bus tujuan Madinah di Makkah, Arab Saudi, Rabu (26/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Hilman Latief mengatakan, proses pelayanan ibadah haji 2024 berjalan dengan baik. Salah satunya terkait kuota jemaah haji.
ADVERTISEMENT
Hilman Latief menyebut, tahun ini Indonesia memiliki kuota haji terbesar sebanyak 241 ribu lebih jemaah. 241 ribu kuota ini terbagi dua antara jemaah haji reguler dan jemaah haji khusus.
"Untuk jemaah yang total diberangkatkan oleh Kementerian Agama 213.553 (reguler), ada 45 jemaah tidak bisa berangkat," ujar Hilman dalam acara Coffee Morning bersama jurnalis dengan tema Sukses Haji 2024 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Biasanya, jemaah haji yang tidak bisa berangkat bisa mencapai 1.000-1.500 jemaah.
Namun, tahun ini hanya 45 jemaah reguler yang tak bisa berangkat haji karena meninggal dunia, sakit, dan alasan lain yang tidak bisa digantikan dengan jemaah lain.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief dalam acara Coffee Morning bersama Jurnalis dengan tema Sukses Haji 2024 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan

200 Jemaah Haji Khusus Tak Jadi Berangkat

Pada haji khusus, visa yang terdaftar untuk jemaah haji sebanyak 29.573 jemaah. Namun ada 200 jemaah yang tidak bisa berangkat haji.
ADVERTISEMENT
"Ini situasi kita bisa memaksimalkan serapan terhadap kuota yang diberikan kepada pemerintah Indonesia, dan kepercayaan kerajaan Arab Saudi untuk serapan kita alhamdulillah kita jawab dengan baik," ucap Hilman.
Hilman mengatakan, proses penyelenggaraan haji di tanah air, utamanya mengenai penerbangan jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi berjalan dengan lancar.
Meski terdapat kendala keterlambatan pada beberapa pesawat pengantar jemaah haji, namun secara keseluruhan jemaah dapat diantar dan dipulangkan dengan baik.
"Penyelenggaraan haji di tanah air juga alhamdulillah lancar. Ada beberapa pesawat yang mengalami keterlambatan, tapi sejauh ini jemaah bisa diterbangkan ke tanah suci," pungkasnya.

Kuota Jadi Perhatian Pansus Haji DPR

Pansus haji DPR resmi dibentuk. Mereka akan mendalami sejumlah masalah yang ditemui Timwas Haji selama penyelenggaraan haji berlangsung. Salah satunya soal alokasi kuota haji.
ADVERTISEMENT
Politikus PDI-Perjuangan yang juga anggota Pansus Haji, Selly Andriany Gantina, mengatakan hanya 200.362 jemaah reguler yang melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2024. Padahal, total kuotanya mencapai 213.320 jemaah.
Selly menyampaikan hal itu dengan mendasarkan pada data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama.
"Berdasarkan data Siskohat, yang melakukan pelunasan haji reguler, 200.362 jemaah (hanya 93,93%), sementara yang diberangkatkan 213.275 jemaah. Ada selisih 12.913 jemaah reguler yang belum melunasi biaya haji. 12.913 jemaah itu siapa? Apakah betul mereka tidak melakukan pelunasan?" ungkap Selly.
Dia juga sempat mempertanyakan selisih kuota ini kaitannya dengan nilai manfaat yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi jemaah kuota reguler.
"Kementerian Agama harus menjelaskan kepada kami sekitar Rp 313 miliar lebih anggaran yang sudah disepakati dan sudah dianggarkan menggunakan dengan nilai manfaat," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Yang kita enggak tahu apakah anggaran ini masih dipergunakan atau jangan-jangan dialihkan menjadi haji khusus? Nah ini, yang menurut kami harus diselidiki oleh DPR," tambah dia.
Anna Hasbie, Jubir Kemenag Foto: Dok. Istimewa
Apa yang disampaikan Selly juga dibantah oleh jubir Kemenag, Anna Hasbi. Anna menyebut Selly salah baca data.
Anna mengatakan, jika dibuka menu Pelunasan Haji Reguler, maka akan tersaji pilihan menu status cadangan dengan pilihan 0 (bukan cadangan) dan 1 (cadangan). Selain itu, ada pilihan menu tahap pelunasan dengan pilihan 1 (tahap I) dan 2 (tahap II).
"200.362 jemaah yang melunasi biaya haji yang dimaksud Selly itu baru jumlah jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 1. Masih ada 20.612 jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 2," sebut Anna.
ADVERTISEMENT
“Jika pelunasan tahap 1 dan 2 digabung, maka totalnya menjadi 220.974 jemaah. Sementara kuota haji reguler 213.320 jemaah. Artinya, jumlah jemaah yang melunasi justru sampai 103,59%, melampaui kuota yang tersedia,” papar Anna.
“Dari 213.320 kuota jemaah haji reguler, yang berangkat ke Arab Saudi 213.275 jemaah. Artinya, sampai akhir pemberangkatan, hanya 45 kuota yang tersisa karena ada jemaah batal berangkat tahun ini dan secara waktu sudah tidak cukup untuk mengurus dokumen administrasi penggantinya. Sisa 45 kuota ini terkecil dalam 10 tahun terakhir," sebut Anna lagi.
Jadi, kata Anna, data pelunasan biaya ini gamblang dan mudah dicek. Para politisi juga bisa mengaksesnya dengan mudah melalui Siskohat. Sebab, data-data itu memang sengaja disajikan agar mudah diakses dan transparan.
ADVERTISEMENT
"Karena transparan, kami pastikan tidak ada penyimpangan atau jual beli sebagaimana ditanyakan Selly," ucap dia.
"Jadi tidak ada penyimpangan," tutup Anna.