Dirjen Imigrasi Soal Petugas Imigrasi Pakai Senpi: Bukan untuk Gagah-gagahan

30 September 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Petugas Imigrasi yang bekerja di bagian penegakkan hukum bakal dilengkapi dengan senjata api. Dirjen Imigrasi, Silmy Karim, mengatakan penggunaan senjata api oleh petugas Imigrasi bukan dimaksudkan untuk 'gagah-gagahan'.
ADVERTISEMENT
Dia memastikan petugas yang terbukti menyalahgunakan penggunaan senjata api bakal diberi tindakan tegas.
"Ya ditindak, siapa pun juga. Enggak usah imigrasi. Siapa pun. Nah, sekarang sipil saja pada pegang. Siapa pun harus taat hukum, enggak bisa semena-mena karena tujuannya kan untuk operasi, bukan untuk gagah-gagahan," kata dia usai kegiatan Launching Imigration Lounge di Senayan City Mal pada Senin (30/9).
Silmy mengatakan petugas yang dibekali senjata api bakal diuji, dilatih secara berkala, dan diawasi secara internal.
Belum disebutkan jenis senjata api yang akan dibawa petugas. Menurut dia, akan ada aturan resmi yang mengatur soal penggunaan senjata api oleh petugas Imigrasi.
"Kan di internal ada pengawasan juga. Nanti lah diatur dalam peraturan turunannya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Silmy mengatakan petugas Imigrasi bakal dilengkapi senjata api karena transnational crime yang dinilai makin marak dilakukan. Para pelakunya pun sering kali melakukan perlawanan. Atas dasar itulah, petugas Imigrasi mesti dilengkapi dengan senjata api untuk memberi tindakan tegas.
"Terbukti dua anggota saya gugur dalam periode saya menjabat, nah di sini perlu untuk dilengkapi dalam konteks keselamatan jiwa dari pada anggota saya, bela diri," ujar dia.
"Nah, kemudian fakta bahwa waktu itu ada satu anggota Imigrasi, satu bahkan dari Brimob ya, Densus ya wafat di Kanim Jakarta Utara itu Afghanistan. Ini adalah salah satu fakta, bahwa anggota saya wafat dan gugur. Dan satu lagi pendampingan warga negara kalau enggak salah Korea," lanjut dia.
ADVERTISEMENT