Dirut BPJS Ketenagakerjaan Serahkan JHT Handry Satriago ke Keluarga

26 September 2023 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo datang kediaman almarhum CEO General Electric Indonesia Handry Satriago untuk menyerahkan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun kepada ahli waris. Foto: BPJS Ketenagakerjaan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo datang kediaman almarhum CEO General Electric Indonesia Handry Satriago untuk menyerahkan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun kepada ahli waris. Foto: BPJS Ketenagakerjaan
ADVERTISEMENT
Sepekan usai meninggalnya CEO General Electric Indonesia Handry Satriago, BPJS Ketenagakerjaan membayarkan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) milik almarhum senilai lebih dari Rp 3,6 miliar serta manfaat Jaminan Pensiun (JP) yang akan diterima secara berkala senilai Rp 8,4 juta per tahun.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk empati, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo datang langsung ke kediaman almarhum untuk menyerahkan seluruh manfaat tersebut kepada ahli waris.
"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili manajemen BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya almarhum Mas Handry Satriago. Beliau adalah sosok yang selalu saja tidak pelit berbagi ilmu," jelas Anggoro.
"Saat saya mendengar kabar beliau meninggal dunia, yang pertama terpikir oleh saya apakah beliau peserta BPJS Ketenagakerjaan. Hingga akhirnya pada hari ini saya datang langsung atas nama BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa memastikan keluarga mas Handry menerima manfaat atas kepesertaannya yaitu Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun," imbuh Anggoro.
CEO GE indonesia Handry Satriago Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Handry Satriago telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak awal kariernya di General Electric Indonesia pada 1997 hingga Juli 2023.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan bagian dari tugas kita, yang pasti santunan ini tidak bisa menggantikan kehadiran almarhum, namun setidaknya ini bisa bermanfaat untuk keluarga,"imbuh Anggoro.
Dalam kesempatan tersebut, Dinar Sambodja yang merupakan istri almarhum sempat tak menyangka suaminya merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan dan memiliki JHT. Keluarga juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena proses pencairan yang sangat cepat.
"Terima kasih telah diberi tahu bahwa ternyata Handry ada BPJS Ketenagakerjaan dan semuanya sudah kita terima dengan baik. Semoga dengan pengalaman saya ini, semua bisa ikut program BPJS (Ketenagakerjaan) karena menurut saya bagus sekali manfaatnya untuk para pekerja dan keluarganya juga," ungkap Dinar.
Menurut undang-undang, BPJS Ketenagakerjaan diberikan amanah untuk menyelenggarakan 5 program jaminan sosial ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
ADVERTISEMENT
Siapa pun pekerja dapat memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan, tidak hanya pekerja formal seperti karyawan atau buruh, namun pekerja informal seperti pedagang, petani, nelayan, sopir ojek, atlet hingga pekerja seni semuanya dapat dilindungi.
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo datang kediaman almarhum CEO General Electric Indonesia Handry Satriago untuk menyerahkan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun kepada ahli waris. Foto: BPJS Ketenagakerjaan
Anggoro menekankan negara senantiasa hadir untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang merupakan hak konstitusi setiap warga negara.
"Ayo semua para pekerja pastikan terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan karena hal itu merupakan hak anda semua dan ini bagian dari tanggung jawab anda kepada keluarga. Karena risiko bisa datang kapan pun, dan jika hal tersebut terjadi yang pertama merasakan adalah keluarga. Sehingga kami ingin semua pekerja bisa kerja keras dan bebas cemas, serta keluarga tetap hidup sejahtera," tutup Anggoro.
(LAN)
ADVERTISEMENT