Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Dirut Garuda Sebut Biaya Penerbangan Haji Tambah Rp 1,1 Juta karena Dolar Naik
17 April 2025 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani hadir dalam rapat bersama Kemenag dengan Komisi VIII membahas persiapan penyelenggaraan haji 2025. Salah satu yang jadi perhatian, yakni peningkatan biaya penerbangan karena kurs dolar juga naik.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya kenaikan kurang lebih 5% ini, sehingga dari sisi Garuda Indonesia kami laporkan di sini terjadi peningkatan biaya kurang lebih Rp 1,1 juta per penumpang, Pak," kata Wamildan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4).
Wamildan mengatakan, saat awal pembahasan biaya haji, hitungan kurs dolar saat itu Rp 16.000. Saat ini, kurs sudah naik jadi Rp 16.845.
"Terkait dengan hal itu, saat ini sudah dilakukan pembayaran Termin I sebesar 40% dan masih ada 60% lagi yang akan dibayarkan di Termin 2, 3 dan 4. Melalui forum ini, kami izin mengusulkan untuk Termin 2, 3 dan 4 mohon izin apabila nanti disetujui, dapat diberikan pembayarannya dengan kurs dolar, Pak, sehingga bisa meringankan beban kami," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Namun, usulan ini ditentang oleh anggota Komisi VIII dari Gerindra Husni. Husni menyebut, pembayaran wajib menggunakan rupiah.
Persiapan Armada Pesawat
Setiap maskapai penerbangan sudah ditetapkan akan melayani berapa jemaah, berapa embarkasi, dan akan berangkat dari mana saja. Wamildan memastikan armada Garuda Indonesia sudah siap melayani jemaah.
“Adapun untuk 7 embarkasi yang akan diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan total penumpang yang akan dibawa adalah 90.933, Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Makassar, Balikpapan, dan Lombok,” kata Wamildan.
Wamildan mengatakan akan menyiapkan 13 pesawat dan satu pesawat cadangan. Garuda Indonesia menyiapkan dua jenis pesawat yakni Boeing 777 dan Airbus 330-900, 330-300.
“Kami menyiapkan 6 pesawat Boeing 777 yang akan melayani di embarkasi Jakarta, Makassar, dan juga Banda Aceh. Kemudian ada dua pesawat Airbus 330-900 dan juga ada Airbus 330-300 yang kami sewa,” jelasnya.
Sementara itu, Lion Group menyiapkan lima pesawat. Untuk pelaksanaan ibadah haji, Lion Group hanya memerlukan 2 pesawat dan tiga pesawat lainnya sebagai pesawat cadangan.
ADVERTISEMENT
“Kami dari Lion Air menyiapkan lima pesawat Airbus A330 dengan empat seri Ceo (Current Engine Option) dan satu pesawat seri Neo yang di mana berdasarkan jadwal yang kami punya, kami cukup menggunakan dua pesawat,” ujar Direktur Produksi Lion Air, Captain Rachmat Diansyah Putra di lokasi yang sama.
Pesawat dari Lion Group ini akan mengangkut jemaah dari embarkasi Banjarmasin dan Padang.
“Di Padang sendiri ada 15 kloter, di mana dalam keberangkatan tujuan Madinah itu 7 kloter dan tujuan Jeddah itu 8 kloter,” paparnya.
“Embarkasi Banjarmasin kami menjadwalkan 13 kloter di mana pembagiannya, fase satu di Madinah 6 kloter dan di Jeddah ada 7 kloter,” tutup dia.