Dirut PD Pasar Pakuan Bogor: Ujang Sarjana, Ribut Preman Ketemu Preman

23 April 2022 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Susanto dan Andriansyah, dua pedagang di Kota Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Agus Susanto dan Andriansyah, dua pedagang di Kota Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir, mengatakan kasus Ujang Sarjana, yang keluarganya mengadu ke Presiden Jokowi karena dipenjara lantaran melawan pungli di Pasar Bogor, hanyalah ribut antar preman.
ADVERTISEMENT
Menurut Muzakkir, Ujang diketahui sebagai pedagang kaki lima (PKL) jagoan di depan Pasar Bogor, bukan di dalam pasar. Semua PKL tunduk kepada Ujang Sarjana.
Nah, pada kejadian November 2021 itu ada dua PKL yang ingin masuk. Dia adalah Andriansyah dan Komeng. Mereka berebutan lapak dengan Ujang Sarjana.
"Pak Ujang ini masuk kalau dalam bahasa PKL sebagai PKL yang jagoan lah. Jadi, PKL lain agak tunduk dengan dia. Jadi, kalau bahasa saya, itu ribut-ribut preman ketemu preman. Dua duanya juga jualan di tempat yang tidak resmi. Di tempat yang tidak dibolehkan," ujar Muzakkir, Sabtu (23/4).
Ujang Sarjana. Foto: Dok. Istimewa
Muzakkir mengatakan Ujang sudah diberi pengarahan agar dagangan buah, air mineral dan plastiknya itu dipindahkan ke dalam Pasar Bogor.
ADVERTISEMENT
"Sudah diarahkan (pindah ke dalam Pasar Bogor). Minta Pak Ujang ini masuk ke dalam pasar. Gratis, tidak usah bayar dulu. Karena setiap pedagang yang hendak dipindahkan alasannya selalu uang. Nah, ini saya kasih gratis dulu ke Pak Ujang selama 6 bulan. Tapi, tetep saja dia merasa jagoan jualan di luar," kata Muzakkir.
Sebelumnya, dua kerabat Ujang Sarjana (36) mengadu ke Presiden Jokowi. Sembari terisak, mereka curhat bahwa Ujang ditahan polisi atas dugaan melakukan penganiayaan karena menolak pungli yang dilakukan preman.
Peristiwa tersebut terjadi pada saat Jokowi blusukan ke pasar di Kota Bogor, Kamis (21/4). Saat itu Jokowi tengah memberikan bantuan sosial dan Bantuan Modal Kerja (BMK) sebesar Rp 1,2 juta ke para pedagang.
ADVERTISEMENT
Sontak aksi kedua orang tersebut menarik perhatian sang presiden. "Tenang-tenang,” ujar Jokowi mendengar curhatan kedua pedagang tersebut.
Kedua orang tersebut merasa heran karena Ujang menolak pungli dari preman di Pasar Bogor dan malah dijebloskan ke penjara. Ujang merupakan salah satu pedagang di pasar tersebut. Kasusnya sudah masuk di pengadilan.