Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dirut PD Pasar Pakuan Jaya Bogor soal Sosok Ujang Sarjana: PKL Jagoan
23 April 2022 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nama Ujang Sarjana (36) mendadak menuai sorotan setelah keluarganya mengadu langsung ke Presiden Jokowi saat meninjau pasar di Bogor. Mereka curhat bahwa Ujang yang merupakan pedagang di Pasar Bogor itu dipenjara akibat melawan pungli.
ADVERTISEMENT
Namun, hal itu dibantah oleh Direktur Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Muzakkir. Menurut Muzakkir, tidak ada pungli di dalam Pasar Bogor.
"Saya sampaikan di dalam pasar tidak ada pungli . Kalau pun ada pungli di luar (kami) tidak ada wewenang. Kalau mau nyaman dan aman jualan di dalam," ujar Muzakkir, Sabtu (23/4).
Menurut Muzakkir, Ujang Sarjana ini adalah pedagang yang berada di luar Pasar Bogor. Muzakkir bahkan menyebut Ujang Sarjana ini adalah pedagang kaki lima (PKL).
"Dia (Ujang Sarjana) PKL yang jualan di trotoar jalan. Pak Ujang ini, terlepas dari kasus yang membawanya ke penjara, memang Ujang ini bertahun-tahun kita rapikan selalu," ujar Muzakkir.
"Ketika ada petugas Pol PP dia dagangannya tidak digelar di jalan, tapi ketika tidak ada petugas, dia balik lagi menggelar dagangannya di jalan," lanjut Muzakkir.
ADVERTISEMENT
Pada kasus yang terjadi November 2021 kemarin, kata Muzakkir, Ujang dan sejumlah teman-temannya itu mengeroyok dua orang yang juga pedagang kaki lima (PKL) karena berebutan lapak.
"Untuk kasus kemarin, memang murni kasus pengeroyokan. Saya lihat itu kemarin rebutan lapak jualan," kata Muzakkir.
Muzakkir mengatakan Ujang ini merupakan sosok PKL jagoan di kawasan sekitar. Keributan dan penganiayaan yang membuat Ujang dipenjara karena merasa tak senang ada pedagang baru yang ikut buka lapak di pinggir jalan Pasar Bogor.
"Pak Ujang ini masuk kalau dalam bahasa PKL sebagai PKL yang jagoan lah. Jadi, PKL lain agak tunduk dengan dia. Jadi, kalau bahasa saya itu ribut-ribut preman ketemu preman. Dua duanya juga jualan di tempat yang tidak resmi. Di tempat yang tidak dibolehkan," kata dia.
ADVERTISEMENT