Dirut PT KIEC Ditahan KPK Terkait Suap Amdal Transmart

29 September 2017 0:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPK resmi menahan Direktur PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, Tubagus Donny Sugihmukti. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan Tubagus ditahan di rumah tahanan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.
ADVERTISEMENT
"Ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari pertama," ujar Febri melalui pesan singkat, Kamis (28/9).
Seperti diberitakan sebelumnya, Tubagus sempat lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh penyidik KPK pada Jumat (22/9) malam.
Untuk diketahui dalam kasus dugaan suap Amdal ini, KPK menetapkan Tubagus bersama lima orang lainnya sebagai tersangka. Kelima orang lainnya yaitu Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon Ahmad Dita Prawira, Hendry selaku pihak swasta, Manajer Project PT BA Bayu Dwinanta Utama, dan Manajer PT KIEC EKA Wandara.
Tubagus bersama Bayu dan Eka diduga memberikan suap sebesar Rp 1,5 miliar kepada Wali Kota Cilegon. Suap diberikan sebagai comittment fee untuk memuluskan proses perizinan --yaitu rekomendasi AMDAL-- sebagai salah satu syarat perizinan pembangunan Transmart.
ADVERTISEMENT
Pemberian suap diberikan dua tahap. Pertama, pada 19 September dari PT KIEC, diberikan kepada rekening Cilegon United Football Club senilai Rp 700 juta. Kedua, ditransfer ke rekening yang sama pada tanggal 22 September sejumlah Rp 800 juta.
Dalam OTT tersebut, KPK berhasil mengungkap modus baru yang diduga menggunakan saluran CSR perusahaan pada klub sepak bola daerah sebagai sarana untuk menerima suap. CU Football Club, terindikasi digunakan sebagai sarana untuk menyamarkan dana suap itu, agar tercatat dalam pembukuan sebagai sponsorship perusahaan. Padahal, hanya sebagian dari dana bantuan yang diduga benar-benar disalurkan ke klub itu.