Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Dirut PTPN: Hampir 500 Hektare Aset di Gunung Mas Bogor Diokupansi Tanpa Izin
19 Maret 2025 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Dirut PT Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani tentang alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Jawa Barat, Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
Ghani menjelaskan kawasan Gunung Mas Puncak Bogor yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Regional 2, memiliki luas total 1.623,19 hektare dengan beragam pemanfaatan lahan, mulai dari perkebunan teh, kemitraan bisnis, hingga agrowisata.
Saat ini, sekitar 31 persen atau 498,21 hektare dari total lahan Gunung Mas dikuasai secara ilegal, baik untuk pertanian maupun pembangunan vila liar.
“HGU perkebunannya itu yang diokupansi sepertiganya hampir sepertiga nya Pak, 31 persen luasnya 500 hektare lah pembulatan. Okupansi itu udah lama Pak prosesnya sejak tahun 98,” kata Ghani saat rapat.
Ghani mengungkapkan okupansi lahan di kawasan Gunung Mas terjadi dalam dua bentuk utama, yakni lahan yang dikuasai secara ilegal dimanfaatkan untuk pertanian, terutama dengan ditanami sayuran oleh masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Lalu pembangunan vila-vila liar di atas lahan yang masih berstatus Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN.
“Okupansi dalam bentuk ditanam tanaman, ada tanaman sayuran dan sayuran umumnya. Yang kedua okupansi dalam bentuk bangunan-bangunan yang mungkin bapak ibu sebagai vila-vila liar,”
Selain permasalahan okupansi, dalam paparannya, Gunung Mas juga memiliki area reboisasi dan hutan seluas 407,28 hektare.
Sementara itu, lahan yang dikerjasamakan dengan 33 mitra bisnis melalui sistem Business to Business (B2B) mencakup 306,14 hektare, yang dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi optimalisasi aset oleh PTPN.
Di sisi lain, perkebunan teh yang menjadi sektor utama Gunung Mas masih aktif di lahan seluas 235,52 hektare, meskipun sebagian besar membutuhkan program peremajaan atau re-planting untuk meningkatkan produktivitasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat 80 hektare lahan cadangan, yang dulunya merupakan perkebunan teh tetapi saat ini tidak lagi dikelola karena kondisi perusahaan yang sempat mengalami kesulitan keuangan.
Sebagai bagian dari pengembangan pariwisata, PTPN juga memiliki 39,08 hektare lahan yang digunakan untuk unit agrowisata, serta area emplasemen yang mencakup pabrik dan fasilitas lainnya.
Selain itu, terdapat 24,31 hektare lahan yang dimanfaatkan sebagai fasilitas sosial dan umum, yang mendukung infrastruktur serta kebutuhan masyarakat di sekitar kawasan.