Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Dirut RSUD Koja, Ibn Banjar di DPRD DKI. Foto: Moh Fajri/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1562142189/m2niqga0894s9ody7num.jpg)
ADVERTISEMENT
Pengembangan RSUD Koja, Jakarta Utara, belum juga rampung. Dirut RSUD Koja, Ibn Banjar menjelaskan penyebab berlarut-larutnya pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Banjar mengatakan pengembangan pembangunan saat itu dilakukan melalui sistem lelang terbuka pada April 2018. Namun, saat tanda tangan mulai pembangunan, masih ada permasalahan lahan.
“Kami kan menerima pemenang (lelang) itu, dilaksanakanlah. Ternyata dalam perjalanannya memang ada satu kesiapan lahan yang tempat dibangun itu belum siap. Sehingga ketika kontrak ditandatangani belum siap bekerja itu sampai beberapa bulan gitu,” kata Banjar di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, (3/7).
Sehingga pada bulan April 2018 pekerjaan belum dimulai. Banjar mengungkapkan, pekerjaan baru mulai dikerjakan pada Agustus 2018.
“Agustus 2018 sampai baru bisa bekerja itu Agustus, September, Oktober, November, Desember, 5 bulan kan. 19 Desember kan putus selesai kontraknya, dievaluasi penyerapan kan baru 30,1 persen. Jadi belum selesai itu karena dia terlambat kita ngasih lahan,” ujar Banjar.
ADVERTISEMENT
“(Kita) Kasih ruang lagi untuk melanjutkan, kompensasi namanya. Belum selesai juga di 19 Maret. 19 Maret 2019 belum selesai baru sekitar 53 koma sekian persen,” tambahnya.
Banjar kemudian memberi kesempatan lagi kepada kontraktor untuk mengerjakan proyek tersebut. Hanya saja, di kesempatan kali ini, kata Banjar, kontraktor belum juga maksimal dalam bekerja.
“Saya kasih lagi ruang untuk menggantikan lagi yang kedua 90 hari lagi dia untuk menyelesaikan biar efektif, efisien. Ternyata 17 Juni kemarin saya evaluasi akhir kontraknya belum selesai juga cuma 67,07 persen,” terang Banjar.
Untuk itu, Banjar langsung mengambil sikap dengan tidak memperpanjang lagi kontrak pembangunan dari kontraktor. Sebab, ia tidak mau mengambil risiko lagi dengan memperpanjang kontrak, tapi pekerjaan tidak rampung.
ADVERTISEMENT
“Di Juni kemarin saya berhentikan penyedia, pemborong itu karena dia enggak bisa menyelesaikan. Nah alasannya yang muncul secara eksplisit ada keuangan dan sebagainya itu urusan mereka. Saya aturannya tak boleh melanjutkan,” ungkap Banjar.
Lebih lanjut, usai memutus kontrak ini, Banjar akan mem-blacklist kontraktor yang menurutnya tidak maksimal tersebut. Setelah itu akan diaudit lagi mengenai bangunan sampai sisa anggaran. Rencananya pihaknya menambah anggaran dalam penyelesaian pembangunan.
“Itu dilakukan pemeriksaan dulu. Sehingga kita bisa anggarkan berapa miliar lagi. Untuk itu, untuk lanjutkan. Mekanisme macam-macam, lelang umum,” tutur Banjar.
Renovasi pembangunan di RSUD Koja sudah dimulai sejak Juli 2018. Pembangunan dan pengembangan di RSUD Koja meliputi pembangunan blok baru yang terdiri atas 16 lantai. Peningkatan pelayanan yang akan tersedia pada bangunan baru tersebut, di antaranya Gawat Darurat Kebidanan dan Bayi, Kamar Operasi Onkologi, Penambahan Tempat Tidur Rawat Inap untuk Kelas 1 dan 2, Medical Check Up, Kemoterapi, dan Rawat Jalan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah tempat tidur untuk kelas 1 sebanyak 30 buah yang akan ditambah menjadi 56 buah. Sedangkan untuk tempat tidur kelas 2 saat ini berjumlah 60 buah yang akan ditambah menjadi 112 buah. Total anggaran yang dipakai di tahun 2018 adalah Rp 120 Miliar.