Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari industri media Indonesia. Direktur Utama PT Tempo Inti Media , Toriq Hadad, meninggal dunia pada Sabtu (8/5) pagi.
ADVERTISEMENT
Almarhum tutup usia pada umur 61 tahun saat menjalani perawatan di RS Pondok Indah, Jaksel. Beberapa hari lalu, Toriq Hadad dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Ia mengalami komplikasi ginjal dan jantung dan pernah menjalani operasi bypass di Melbourne, Australia.
Berita wafatnya Toriq Hadad disampaikan Direktur Pemberitaan Tempo, Arif Zulkifli. Sosok almarhum sangat melekat pada diri Arif Zulkifli.
“Mas Toriq sudah meninggalkan kita. Saya menangis. Berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik-terbaik buat orang baik ini,” kata Arif Zulkifli, Sabtu (8/5).
Toriq Hadad adalah wartawan senior Tempo dan mantan Pemred Tempo, yang saat ini menjabat Direktur Utama Tempo. Pria kelahiran Surabaya tahun 1960 ini telah lama bergabung dengan Tempo sejak lulus S1 dari IPB pada 1984. Saat itu, ia langsung melamar kerja sebagai reporter Tempo.
Dikutip dari situs Tempo.id, Toriq Hadad pernah diberi tugas sebagai Kepala Biro di Jawa Timur (1987-1989) dan Kepala Biro Jakarta (1992-1994) sampai Tempo dibredel. Pada 1995, bersama almarhum Yusril Djalinus dan sejumlah wartawan, Toriq Hadad mendirikan situs berita online pertama di Indonesia: Tempo Interaktif, yang kini menjadi Tempo.co.
ADVERTISEMENT
Toriq Hadad, alumnus Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM, ini terus memperkuat pola konvergensi Tempo (cetak, online dan TV akan menjadi satu kesatuan) di lingkungan Tempo Media Group.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki hobi bermain tenis meja.
Sastrawan Indonesia yang juga pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad, mengenang sosok Toriq Hadad sebagai seorang yang ikhlas dalam bekerja.
"Dia membangun Tempo dengan kerja yang ikhlas dan pantang menyerah dari bawah. Saya kehilangan orang yang teruji dalam gelombang yang naik dan yang turun," kata Goenawan Mohamad.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: