Disambut Histeris, Eks Anggota DPRD Indramayu Korban TPPO Tiba di Bandara Soetta

21 Februari 2025 10:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan (eks) anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 Robi'in, tiba di Indonesia, melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, (21/2/2025). Foto: Dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan (eks) anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 Robi'in, tiba di Indonesia, melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, (21/2/2025). Foto: Dok kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019, Robi'in, tiba di Indonesia melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
Kedatangan Robi'in di Bandara Soetta pada dini hari, disambut histeris keluarga dan kerabat yang menunggunya, setelah Robi'in berhasil dipulangkan pemerintah Indonesia.
Robi'in menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO di area perbatasan Thailand dan Myanmar, tepatnya di Myawaddy. Wilayah tersebut masuk dalam area konflik di negara Myanmar.
Di Myanmar, Robi'in dipaksa menjadi penipu judi online. Hal ini tak sesuai dengan iklan di Facebook yang membuatnya akhirnya merantau ke luar negeri.
Mantan (eks) anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 Robi'in, tiba di Indonesia, melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, (21/2/2025). Foto: Dok kumparan
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan, dalam pemulangan tersebut Robi'in tidak sendiri, melainkan bersama dengan 45 WNI lainnya.
"Kami berhasil memulangkan 46 WNI di mana, satu di antaranya ini merupakan eks atau mantan dari anggota DPRD Indramayu. Mereka semua dipulangkan dari area konflik di Myawaddy, Myanmar," kata Judha yang ingin menyambut kepulangan para WNI di Bandara Soetta, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Robiin, mantan anggota DPRD Kabupaten Indramayu periode 2014-2019 dari Partai NasDem yang jadi korban TPPO di perbatasan Thailand-Myanmar. Foto: Dok. Istimewa
Robi'in dan WNI lainnya itu awalnya diiming-imingi direkrut untuk bekerja di sebuah perusahaan tekstil di Thailand. Informasi pekerjaan itu didapat melalui media sosial.
Namun setelah tiba di negera tujuan, mereka malah dijadikan online scammer judi online.

Perekrut Juga Ikut Pulang ke RI

Judha mengatakan, dalam rombongan dari Myanmar ini tak hanya korban saja. Tapi ada juga WNI yang aktif merekrut untuk menjadi penipu online. Hal ini berdasarkan penyelidikan Bareskrim Polri.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
"Berdasarkan pendalaman yang dilakukan oleh teman-teman Bareskrim, ternyata yang pulang ini bukan hanya korban, tapi ada juga yang menjadi pelaku, leader (pemimpin) untuk melakukan perekrutan secara aktif. Sehingga ini yang sedang kita coba dalami melalui pendalaman yang akan dilakukan oleh teman-teman Bareskrim. Sehingga, kita harapkan para pelaku-pelaku inilah yang akan kita lakukan penindakan tegas," ujar Judha.
ADVERTISEMENT
Sebagai tindak lanjut, para WNI akan dibawa ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial untuk menjalani proses verifikasi lebih lanjut.
"Sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing, mereka akan dibawa dulu ke RPTC untuk memastikan status korban serta mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab sehingga dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," ungkap Judha.