Disambut Teriakan 'Presiden', Anies Tiba di Lokasi Peresmian Rusun Kunir Jakbar

10 September 2022 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan tiba untuk meresmikan Rumah Susun Kunir di Kampung Kunir, Jawa Barat, Sabtu (10/9/2022). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan tiba untuk meresmikan Rumah Susun Kunir di Kampung Kunir, Jawa Barat, Sabtu (10/9/2022). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Kampung Kunir, Jakarta Barat (Jakbar). Ia dijadwalkan akan meresmikan Rumah Susun (Rusun) Kunir di kampung tersebut.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Anies tiba bersama rombongan pada pukul 15.30 WIB. orang nomor 1 di Jakarta tersebut disambut dengan teriakan 'Anies Presiden' oleh warga. Ia kemudian menyempatkan berbincang dan bersua dengan warga yang sudah menunggunya.
Anies tiba di lokasi dengan ditemani istrinya, Fery Farhati. Terlihat juga Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria turut mendampingi Anies.
Setelah beberapa saat mengobrol dengan warga, Anies lanjut meninjau rusun Kampung Kunir yang akan diresmikannya.
Rusun ini berada di Jalan Kemukus Nomor 1 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 90 meter dari Kota Tua.
Galeri Rumah Susun Kampung Kunir yang diresmikan Anies Baswedan, Sabtu (10/9/2022). Foto: Hedi/kumparan
Rusun dengan dominan berwarna abu tersebut terdiri dari 3 blok dan 4 lantai dengan 33 unit hunian berukuran 36 meter persegi.
ADVERTISEMENT
Karena keberadaannya tidak jauh dari Kota Tua, rusun ini dibangun dengan tetap mempertahankan situs arkeologi.
Galeri Rumah Susun Kampung Kunir yang diresmikan Anies Baswedan, Sabtu (10/9/2022). Foto: Hedi/kumparan
Pada lantai dasar bangunan, terdapat sebuah galeri sederhana permanen untuk menyimpan artefak umpak yang tertanam. Artefak berbentuk batuan itu diangkat saat proses penggalian kala dimulainya pembangunan Rusun.
Artefak itu pernah diteliti oleh Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) hingga akhirnya dipajang di lantai bawah rusun. Batuan itu disebut sebagai penanda jejak Kota Tua sekaligus penghormatan terhadap sejarah.