Disdik Sumut Ungkap SMAN 4 Medan Mintai Siswa Duit Rp 50 Ribu untuk Pensiun Guru

26 Maret 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
SMA Negeri 4 Medan di Kota Medan, Sumut, viral di media sosial. Ada video yang menyebut bahwa siswa di SMA itu dimintai duit Rp 50 ribu untuk biaya pensiun 5 orang guru.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu menjelaskan, salah satu murid ditugaskan untuk memungut iuran ke murid lainnya. Ia diinstruksikan oleh salah seorang guru.
“Juru pungutnya murid, diinstruksikan guru, guru yang mengingatkan, tahun ini satu siswa 50 ribu karena ada 5 guru,” terdengar dalam video itu.
“Dalam satu tahun ajaran ada 5 guru yang pensiun. Siswanya ada seribu lebih (siswa), dikali lima, 10 juta, dikali 5. SMA 4 Medan. Tiap tahun kalau ada yang pensiun. Kita usahakan mereka dipecat dibanding pensiun tahun ini ya,” sambungnya.

Kata Disdik Sumut

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan buka suara. Ia mengaku sudah mendapatkan klarifikasi dari Kepala Sekolah SMA Negeri 4 yakni Rianto Sinaga soal kutipan tersebut.
ADVERTISEMENT
Basir menuturkan, Rianto membenarkan adanya kutipan seperti apa yang disebarkan dalam video viral itu.
“Yang pertama karena begitu saya melihat video itu, langsung buat surat ke cabang dinas agar melakukan pemeriksaan terhadap Kepsek,” kata Basir saat dikonfirmasi kumparan, Rabu (26/3).
“Kita harus klarifikasi sejauh mana kebenaran berita itu, setelah diklarifikasi itu benar,” sambung dia.
Untuk itu, kata Basir, hari ini Rianto pun akan dipanggil oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alex Sinulingga.
“Saya lapor ke Kadis, karena hari ini Pak Kadis memanggil yang bersangkutan,” kata dia.
“Apa nanti dia ditegur dengan kondisi itu. Dan ini sebagai pelajaran sekolah lain untuk tidak melakukan hal yang sama,” jelasnya.

Sudah Jadi Budaya

Basir bilang, kutipan tersebut rupanya sudah jadi budaya yang turun temurun dilakukan di SMAN 4 Medan. Kata dia, sebagai bentuk penghormatan terhadap guru sebelum mengakhiri masa tugas.
ADVERTISEMENT
“Rutinas tahunan setiap ada yang pensiun itu dilakukan mereka dari dulu,” kata Basir.
“Ya saya baca klarifikasi (kepsek) itu, disebut dia sudah sejak dulu, sebelum ia kepsek di sini sudah dilakukan setiap ada guru pensiun biasa diminta partisipasi siswa,” kata dia.

Tidak Dapat Dibenarkan

Meski begitu, Basir menegaskan hal tersebut tidak dapat dibenarkan.
“Ya jadi memang itu kan harusnya sukarela gak boleh dipaksa gak boleh dikutip. Karena itu kan yang namanya untuk pengutipan dan ada orang yang protes ya gak bolehlah,” kata dia.
“Memang kutipan intinya gak boleh di luar ketentuan yang ada, aturannya gak bolehlah,” jelasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak SMAN 4 Medan termasuk Kepsek Rianto Sinaga belum memberikan statement soal masalah ini.
ADVERTISEMENT