Disdikbud Jateng: 1.647 Ruang Kelas Setingkat SMA Rusak Berat

27 November 2019 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus robohnya aula SMKN 1 Miri Sragen membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah evaluasi secara cepat.
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah kemudian meminta seluruh kepala sekolah tingkat SMA dan sederajat mengecek kondisi sekolahnya masing-masing.
Hasilnya, ditemukan ada ribuan ruang kelas sekolah tingkat SMA atau sederajat di Jateng mengalami kerusakan. Mulai dari kategori ringan, sedang hingga berat.
“Dari total 634 SMA/SMK/SLB Negeri di Jawa Tengah, total ruang kelas yang mengalami kerusakan berat sebanyak 1.647 ruangan," kata Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, saat menggelar konferensi pers di kantor Gubernur Jateng, Jl Pahlawan Kota Semarang, Rabu (27/11).
Rinciannya, dari total 245 bangunan SMK Negeri di Jawa Tengah, ada 1.432 ruangan mengalami rusak berat.
Kemudian dari total 360 bangunan SMA Negeri di Jateng, ada 177 ruangan yang rusak berat. Sedangkan dari total 39 bangunan SLB, ada 38 ruang kelas yang rusak berat.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk kategori selanjutnya, sebanyak 1.397 ruang kelas di 245 SMK Negeri di Jateng mengalami kerusakan ringan.
Kemudian dari 360 bangunan SMA Negeri yang ada di Jateng, 3.881 ruangannya mengalami rusak ringan. Sedangkan dari total 39 SLB di Jateng, ada 403 ruangan yang rusak ringan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Faktor usia menjadi penyebab terbanyak kerusakan. Selain itu, banyak bangunan sekolah yang konstruksinya tidak tahan gempa padahal berada di daerah rawan bencana.
"Juga salah perencanaan konstruksi saat pembangunan. Persoalan-persoalan itu akan kami jadikan bahan evaluasi dalam perencanaan pembangunan sarpras (sarana prasarana) pendidikan ke depan," tegasnya.
Jumeri mengatakan, Pemprov Jateng pada 2019 sudah menganggarkan untuk perbaikan sarana prasarana sekolah yang mengalami kerusakan itu.
"Pada 2019 lalu, anggaran untuk sarpras pendidikan di Jawa Tengah sebesar Rp 181,2 miliar, tahun depan anggaran sarpras di Jateng akan meningkat menjadi Rp 289,9 miliar," kata Jumeri.
ADVERTISEMENT